Apakah lantai marmer ide yang bagus?
Marmer menjadi pilihan pertama bagi orang yang menginginkan opsi lantai yang cantik dan elegan. Kemunculan gaya sintetis dan ketersediaan batu-batu lain belum mampu mengurangi popularitas marmer. Namun, marmer hadir dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jadi, sebelum Anda pergi berbelanja, simak beberapa di antaranya.
Lantai marmer menawarkan warna, pola, dan polesan yang berbeda
Tidak ada marmer yang terlihat sama persis dengan yang lain dan karakter tersebut membuat material ini mahal. Meski terdapat kesamaan warna dalam satu set lembaran, akan ada perbedaan pola. Marmer dipoles untuk mendapatkan tampilan yang sangat halus dan mengilap. Pemolesan itu juga memberikan lapisan perlindungan.
Lantai marmer ramah lingkungan dan tembus cahaya
Lantai marmer memiliki sifat bening dan membantu cahaya memantul kembali. Hal ini memberinya kilau alami, sehingga digemari para penyuka estetika. Karakter terang ini dapat ditemukan pada semua jenis marmer, bahkan yang lebih gelap. Marmer juga merupakan bahan alami yang bisa didaur ulang dan tidak merusak lingkungan dengan cara apa pun.
Biaya pembelian yang tinggi dan perawatan yang relatif mahal
Lantai marmer tergolong mahal dan butuh perawatan rutin. Setiap lembar akan jauh lebih mahal daripada batu lainnya, dengan pemasangan yang sama mahalnya. Material ini juga membutuhkan perawatan, jika tidak, akan sangat cepat aus. Lantai tersebut kerap dilapisi dengan dempul yang mencegah goresan dan kerusakan lainnya. Proses ini perlu diulang kurang lebih tiap tahun.
Permukaan yang lembut lebih mudah rusak
Marmer rentan terhadap kerusakan. Bahan ini mampu menahan goresan dari furnitur dan benda keras yang menyentuh permukaan. Dengan material yang agak basa (alkali), marmer dapat bereaksi dengan bahan asam dan berbekas dengan jelas. Jadi, kalau Anda punya anak, kerusakannya lebih banyak lagi. Pemasangan ulang juga proses yang rumit karena lantai ini sulit dilepas.
Bisa kurang nyaman di iklim yang lebih dingin
Lantai jenis ini relatif lebih dingin dan kurang nyaman pada suhu dingin. Material tersebut juga tidak cocok di dapur karena tingkat kekerasan yang dapat membuat barang sensitif yang jatuh ke lantai langsung pecah. Batu marmer bersifat lunak sehingga mudah retak. Beberapa pemerhati lingkungan juga mempersoalkan emisi karbon yang disebabkan oleh penambangan marmer.