Serba-serbi katapleksi: Pengertian, sebab, gejala, dan pengobatan
Inilah penyakit yang sering dipicu oleh perasaan senang. Ya, Anda tidak salah membaca. Katapleksi merupakan kondisi otot melemah atau lumpuh secara tiba-tiba untuk waktu yang singkat. Jika sebagian orang hanya mengalami satu atau dua kali penyakit ini sepanjang hidup mereka, sebagian lagi mungkin mengalaminya berkali-kali dalam sehari! Dari penyebab dan gejala hingga pengobatan, inilah serba-serbai katapleksi.
Emosi-emosi menyenangkan seperti tawa, kejutan, dan lelucon picu katapleksi
Berbeda dengan penyakit-penyakit lain, katapleksi kerap dipicu oleh perasaan senang yang kuat seperti tawa, kejutan yang menyenangkan, dan lelucon. Meskipun emosi-emosi negatif seperti kemarahan, ketakutan, stres, ketegangan, dan frustrasi juga dapat memicunya, kemungkinannya jauh lebih kecil. Sensasi katapleksi mungkin hanya berlangsung selama beberapa menit sebelum hilang dengan sendirinya.
Penderita narkolepsi lebih rentan terhadap gangguan kesehatan ini
Katapleksi juga disertai dengan sejumlah penyakit yang penyebabnya masih belum diketahui dan masih dalam penelitian. Namun, telah ditemukan bahwa orang yang menderita narkolepsi lebih rentan terhadap penyakit ini. Pasien yang menderita narkolepsi dan katapleksi kehilangan sel otak yang disebut oreksin atau hipokretin yang memengaruhi siklus tidur dan bangun.
Seseorang bisa mengalami katapleksi tanpa narkolepsi
Katapleksi dapat terjadi pada orang yang tidak mengalami tanda-tanda narkolepsi. Faktor-faktor seperti strok, tumor otak, insomnia, efek samping obat, dan kelainan genetik termasuk sindrom Prader-Willi, penyakit tipe C Niemann Pick, dan sindrom Angelman dapat menyebabkan katapleksi pada semua kelompok umur.
Mata setengah tertutup, lidah menjulur jadi gejala menonjol katapleksi
Gejala katapleksi dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Gejala ringan umumnya muncul berupa ucapan yang tidak jelas, kelemahan otot di wajah, leher, atau lengan, dan alis yang terkulai. Kondisi katapleksi yang lebih parah dapat memicu ketidakmampuan berjalan, berbicara, atau membuka mata lebih lama. Anak-anak dapat mengalami mata setengah tertutup, lidah menjulur, wajah kendur, dan goyah saat berjalan.
Obat-obatan dapat membantu penderita bergejala ringan
Saat terkena penyakit ini, solusi terbaik adalah mencari bantuan ahli. Dokter dapat mendiagnosis katapleksi berdasarkan gejala, intensitas, dan frekuensi. Ada beberapa obat termasuk antidepresan yang bermanfaat bagi orang yang menunjukkan gejala ringan penyakit ini. Secara pribadi, kita bisa mempelajari pemicu-pemicunya, membiasakan tidur siang, menghindari alkohol dan kafein, serta berolahraga setiap hari agar membaik.