Ilmuwan berhasil ungkap lelucon paling lucu di dunia. Inilah dia
Apa ceritanya
Lelucon adalah bagian penting dalam kehidupan kita, dan humor sederhana inilah yang kadang membuat kita bertahan dalam situasi sulit.
Memang lawakan yang pernah kita dengar mungkin tidak terdengar lucu di lain waktu, tetapi beberapa banyolan punya efek yang sepertinya tidak pernah berhenti menggelitik kita.
Namun, bagaimana caranya memutuskan lelucon yang paling lucu di dunia?
Daya tarik universal
Penelitian dilakukan 20 tahun yang lalu
Lelucon paling lucu akhirnya diputuskan berdasarkan penelitian yang dilakukan 20 tahun lalu!
Pada tahun 2001 psikolog Dr. Richard Wiseman mengadakan penelitian melalui situs bernama LaughLab. Selama setahun, ia mengundang 1,5 juta orang di seluruh dunia untuk menilai lima lelucon acak yang dipilih dari 40.000 lebih guyonan.
Dan satu lawakan keluar sebagai pemenang berkat daya tarik universalnya.
Lelucon
Lelucon terlucu di dunia...
Dua pemburu pergi ke hutan lalu salah satu dari mereka pingsan.
Temannya menelepon layanan darurat dan berkata, "Teman saya meninggal! Apa yang harus saya lakukan?"
Sang operator menjawab, "Mohon tenang, saya bisa membantu. Pertama, pastikan dia benar-benar sudah meninggal."
Hening, lalu terdengar suara tembakan.
Kembali ke telepon, pemburu berkata, "Sudah, terus bagaimana?"
Lucu atau tidak
Faktor-faktor yang menentukan kelucuan sebuah lelucon
Tidak bisa dimungkiri bahwa hingga taraf tertentu komedi merupakan hal subjektif. Penelitian mengungkapkan, ada faktor-faktor yang menentukan lelucon mana yang disukai dan mana yang tidak.
Dr. Wiseman menuturkan kepada The Guardian , "Kita menganggap lelucon itu lucu karena beragam alasan. Guyonan kadang membuat kita merasa lebih unggul dari orang lain, mengurangi dampak emosional dari situasi yang menimbulkan kecemasan atau mengejutkan kita karena beberapa hal ganjil."
informasi
Apa pendapat Anda tentang lelucon?
Barangkali Anda tidak tertawa guling-guling setelah membaca lelucon di atas, tetapi lumayan, kan? Wiseman menjelaskan, "Banyak lelucon yang diajukan mendapat peringkat lebih tinggi dari sekelompok orang, tetapi yang satu ini punya daya tarik yang sungguh universal."
Syok dan kejutan
Preferensi seseorang tergantung pada 'sensasi memahami' lelucon
Scott Weems, penulis Ha! The Science of When We Laugh and Why membeberkan kepada HuffPost, "Saya percaya selera komedi sangat bervariasi karena humor bukan soal awal atau akhir. Sebaliknya, kelucuan terletak pada 'sensasi memahami' sebuah lelucon, memikirkan satu hal lalu tiba-tiba mengubah pemikiran itu."
"Syok dan kejutan diperlukan agar itu terjadi, tetapi tetap harus ada tujuannya," timpal Weems.