Hotel terbang bertenaga nuklir ini selamanya tidak akan mendarat
Apa ceritanya
Pesawat mewah yang dipiloti AI baru-baru ini menghebohkan dunia teknologi dengan penggunaan rancangan 20 mesin bertenaga fusi nuklir.
Menurut rancangan baru yang detailnya masih samar-samar itu, sekitar 5.000 tamu bakal terbang melintasi langit disertai layanan premium.
Hotel terbang ini tidak perlu mendarat di Bumi dan pesawat biasa akan mengangkut penumpang dari dan ke hotel tersebut.
Rancangan
Mungkin tidak membutuhkan pilot
Pesawat konsep ini dibuat oleh Hashem Al-Ghaili yang mengatakan kalau wahana bertenaga nuklir itu "bisa menjadi transportasi masa depan."
Perbaikan pesawat pun nantinya akan dilakukan selama penerbangan.
Ketika ditanya berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk menerbangkan pesawat raksasa itu, dia menjawab, "Dengan semua teknologi ini kita masih ingin pilot? Saya yakin pesawat itu akan sepenuhnya otomatis."
Video
Akan menghadirkan fasilitas lengkap di angkasa
Bagaimanapun juga, banyak staf yang akan dibutuhkan untuk wahana terbang raksasa itu.
Menurut video promosi yang dibagikan di YouTube oleh sang kreator sendiri, sky cruise itu akan menyediakan restoran, pusat perbelanjaan besar, kolam renang, gym, dan bioskop di angkasa.
Bagi mereka yang menginginkan pernikahan luar biasa, sky cruise ini bahkan bisa digunakan sebagai lokasi pernikahan yang mewah.
Kritik
Tidak semua orang menyukai ide ini
Jika sebagian orang mengapresiasi langkah inovatif dan modern ini, banyak juga orang yang tidak setuju dengan rencana tersebut dan menggambarkan konsep sky cruise sebagai "Titanic baru".
Banyak yang menyoroti bahwa eksterior pesawat tidak aerodinamis, dan jika pesawat bertenaga reaktor nuklir itu jatuh, sebuah kota bisa hancur.
Beberapa orang bahkan mempertanyakan biaya pengembangan besar-besaran yang dikucurkan untuk pesawat itu.
Komentar
Reaksi warganet lucu-lucu
"Ide bagus, menaruh reaktor nuklir pada sesuatu yang bisa rusak dan jatuh dari langit," tulis seorang netizen.
Tidak dimungkiri, perjalanan dengan pesawat ini akan sangat mahal.
Menyinggung hal itu, seorang pengguna berkomentar, "Saya yakin saya nanti mampu membeli tiket dek terendah, dengan jarak kursi yang sempit dan tanpa akses ke lounge."