#HealthBytes: Berikut alasan menghindari zat aditif pada makanan itu langkah yang tepat
Zat aditif makanan adalah bahan kimia yang ditambahkan ke makanan olahan karena beberapa alasan. Aditif membantu agar makanan tahan untuk waktu yang lebih lama, mengurangi risiko kontaminasi, dan menambah rasa makanan. Makanan olahan yang diberi aditif ada di mana-mana dan mengonsumsinya dalam jumlah sedikit dianggap aman. Namun, asupan rutin makanan dengan pemrosesan tinggi telah dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kanker.
Sodium nitrat tingkatkan risiko berbagai kanker
Sodium nitrat: Apakah terdengar seperti senyawa kimia yang kita pelajari dan lupakan di sekolah? Nah, Anda akan terkejut betapa banyak tubuh Anda mengasup zat ini setiap harinya. Sodium nitrat paling umum digunakan untuk mengolah makanan kaleng, tuna, daging asap, sosis, serta daging. Nitrat dengan kadar tinggi dalam tubuh dikaitkan dengan kanker pankreas, kanker usus besar, kanker tiroid, dan kanker darah.
MSG yang kontroversial dapat menyebabkan kesulitan bernapas
Monosodium glutamat (MSG) sejak dulu sudah mencuat di berita akibat kontroversi seputar efek sampingnya yang berbahaya. Ini merupakan aditif populer untuk makanan di Asia dan menambah rasa pada sup, makanan siap saji, dsb. Kendati belum ada banyak bukti terkait efek sampingnya dalam jangka panjang, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang sensitif terhadap MSG mengalami mual, nyeri dada, kesulitan bernapas, sakit kepala, dan rasa panas di wajah serta leher.
Pewarna makanan buatan dikaitkan dengan perilaku hiperaktif pada anak
Pewarna makanan buatan seperti merah no. 3, merah no. 40, kuning no. 5, dan kuning no. 6 umumnya digunakan pada permen, es loli, minuman ringan, keripik, dll. untuk menjadikan makanan lebih sedap dipandang dan menarik bagi anak-anak. Pewarna ini telah dikaitkan dengan perilaku hiperaktif serta kesulitan belajar pada anak-anak dan menghapusnya dari menu makanan terbukti mengurangi gejala hiperaktif secara signifikan.
Lemak trans tingkatkan risiko sakit jantung
Lemak trans secara alami terkandung dalam daging hewan seperti sapi, domba, dan kambing serta aman dikonsumsi. Namun, lemak trans artifisial yang biasa ditemukan pada minyak sayur, untuk menjaganya tetap solid di suhu ruangan, berbahaya bagi kesehatan. Penelitian klinis membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi makanan dengan banyak lemak trans artifisial memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Aspartam dapat memperparah gangguan kesehatan yang dialami sebagian orang
Aspartam merupakan pemanis buatan dan bahan utama dalam minuman energi dan soda diet. Karena 200 kali lebih manis dari gula tapi memiliki nilai kalori yang rendah, bahan ini digunakan sebagai pemanis dalam diet untuk menurunkan berat badan. Namun, orang-orang dengan masalah kesehatan seperti fenilketonuria serta gangguan saraf dan tardive dyskinesia sebaiknya menghindari minuman dan makanan yang mengandung aspartam karena akan memperparah kondisi yang mereka alami.