Mengapa sendi kita mengeluarkan bunyi gemertak dan letupan?
Bunyi gemertak dan letupan pada sendi cukup umum dan bisa terjadi di usia kapan pun, tetapi lebih sering muncul seiring bertambahnya umur. Sering kali, bunyi-bunyi demikian tidak berbahaya dan dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai krepitasi. Apabila gelembung nitrogen dalam cairan sinovial (pelicin) terjebak di antara sendi, gelembung tersebut terlepas saat kita bergerak, sehingga menimbulkan suara gemertak.
Apa kemungkinan penyebab bunyi tersebut?
Para ahli mengungkapkan bahwa beberapa penyebab utama bunyi tersebut ialah ketika otot menegang, hal itu bisa membuat otot saling bergesekan karena gerakan. Dikatakan pula bahwa tulang rawan kita terkadang dapat menjadi aus dan memunculkan area-area yang kasar, sehingga tulang tidak lagi bergerak dengan luwes satu sama lain. Adakalanya, ligamen juga dapat menegang akibat gerakan.
Kapan Anda harus mengkhawatirkan bunyi persendian?
Anda tidak perlu mengkhawatirkan persendian yang berbunyi jika tidak sakit. Bunyi tersebut cenderung lebih sering terjadi dengan bertambahnya usia tetapi tidak menjadi soal bila tanpa rasa nyeri. Meski begitu, bunyi-bunyi ini dapat berkaitan dengan kerusakan arthritis pada tulang rawan dan tulang lainnya. Terdapat beberapa jenis arthritis yang dapat menimbulkan pembengkakan dan mengubah pergerakan sendi.
Apakah krepitasi berkaitan dengan penyakit pernapasan?
Krepitasi mungkin juga digambarkan sebagai bunyi yang berasal dari paru-paru kita dan biasa dikenal sebagai "derak". Bunyi tersebut dapat menandakan penyakit pernapasan dan kadang terdengar tanpa stetoskop. Di antara kondisi lainnya, krepitasi biasa ditemukan bersama edema paru, yang berkaitan dengan gagal jantung. Beberapa kondisi lain juga meliputi pneumonia, penyakit paru interstisial, dan bronkitis.
Bisakah kita mencegah bunyi yang berasal dari sendi?
Dokter mengatakan bahwa salah satu cara yang paling efisien untuk mencegah sendi bergemertak ialah sesering mungkin menggerakkan tubuh sepanjang hari. Saat kita bergerak, tubuh terlumasi dengan sendirinya dan menghindarkan kita dari bunyi letupan yang berasal dari persendian. Dalam banyak kasus, asupan cairan juga dapat membantu melumasi sendi kita.