#HealthBytes: Sederet khasiat spirulina, suplemen alga yang populer
Spirulina merupakan alga biru-hijau yang telah menghebohkan dunia kesehatan dan kebugaran dalam beberapa tahun terakhir dan hal itu tidak mengejutkan jika melihat berbagai manfaatnya. Spirulina biasanya dikonsumsi dalam bentuk bubuk atau suplemen dan dianggap sebagai sumber protein serta vitamin yang bagus untuk vegan maupun vegetarian. Artikel ini membahas manfaat kesehatan terpenting yang bisa diraih dengan menyertakan spirulina dalam pola makan Anda.
Mencegah oksidasi kolesterol LDL
Bagian berlemak dalam tubuh kita lebih rentan terhadap kerusakan oksidatif, yang mengakibatkan sejumlah penyakit. Proses ini dikenal sebagai peroksidasi lipid. Spirulina mengandung antioksidan yang terbukti ampuh dalam mengurangi peroksidasi lipid. Mendukung fakta tersebut, sebuah studi pada penderita diabetes tipe 2 membuktikan bahwa konsumsi 8 gram spirulina setiap hari membantu mengurangi penanda kerusakan oksidatif.
Mengurangi gejala rinitis alergi
Rinitis alergi atau alergi serbuk bunga merupakan respons alergi terhadap alergen seperti serbuk sari, tungau debu, jamur, serbuk gandum, sakit kepala berulang, dan lainnya. Gejalanya antara lain bersin, hidung gatal, batuk, gatal-gatal, dan kelelahan. Meski tingkat keparahan alergi ini berbeda bagi tiap-tiap orang, sebuah studi membuktikan bahwa spirulina mampu meringankan sejumlah gejala termasuk pilek, bersin, hidung tersumbat, dan gatal-gatal.
Membantu mengendalikan kadar gula darah
Studi laboratorium pada hewan menunjukkan bahwa spirulina dapat menurunkan kadar gula darah dan setara atau lebih baik dari obat diabetes tradisional seperti Metformin. Sebuah studi terhadap pasien diabetes tipe 2, yang mengonsumsi 2 gram spirulina setiap hari, memperlihatkan kadar HbA1c mereka turun dari 9% menjadi 8%. Penurunan ini signifikan karena para ilmuwan meyakini pengurangan 1% saja pada penanda ini dapat menurunkan risiko kematian akibat diabetes sebanyak 21%.
Mengurangi risiko kanker mulut
Sejumlah studi yang diadakan pada hewan menunjukkan bahwa spirulina membantu mengurangi terjadinya kanker serta ukuran tumor. Studi lain yang diadakan pada peserta yang mengalami lesi prakanker di mulut memperlihatkan hasil yang menjanjikan. Ketika peserta mengonsumsi 1 gram spirulina setiap hari selama satu tahun, lesi pada 45% dari mereka menghilang. Meski begitu, setelah berhenti mengonsumsinya, hampir separuh dari mereka kembali terkena lesi.