#HealthBytes: Inilah mengapa Anda sebaiknya mengonsumsi tempe
Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai. Makanan ini dipercaya sebagai sumber protein lengkap karena mengandung kesembilan asam amino esensial. Tempe memiliki tekstur yang kering dan liat dengan rasa kekacangan dan bisa diolah dengan cara dimasak, digoreng, atau dipanggang. Baca terus untuk mengetahui manfaat kesehatan dari tempe.
Mengandung prebiotik yang mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus
Tempe dibuat melalui fermentasi kacang kedelai dengan sejenis jamur yang bernama rhizopus dan kaya akan prebiotik. Studi menunjukkan bahwa prebiotik mendukung pembentukan sejumlah asam lemak rantai pendek dalam usus seperti butyrate yang merupakan sumber energi untuk sel-sel usus. Asam lemak tersebut membantu menjaga kondisi usus dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan gangguan pencernaan, inflamasi, dan sebagainya.
Menambah rasa kenyang dan menunjang penurunan berat badan
Makanan yang sarat protein menstimulasi thermogenesis, sehingga meningkatkan metabolisme dan jumlah kalori yang dibakar setiap habis makan. Tempe tinggi akan protein, di mana satu cup menyediakan sekitar 31 gram protein. Sebuah studi terhadap laki-laki penderita obesitas yang diberi protein berbasis kedelai atau protein hewani menunjukkan bahwa protein kedelai sama efektifnya dengan protein daging. Disimpulkan bahwa kedua kelompok itu berhasil menurunkan berat badan, terlepas dari sumber proteinnya.
Mengandung isoflavon yang membantu turunkan kolesterol
Meski tempe bisa dibuat dari kacang-kacangan lain, makanan ini biasanya terbuat dari kacang kedelai, yang mengandung isoflavon yang turut mengurangi kadar kolesterol. Studi yang membandingkan pengaruh kacang kedelai dan protein hewani terhadap kadar kolesterol manusia yang mengonsumsi protein kedelai mendapati penurunan kolesterol "jahat" LDL sebesar 5,7% dan kolesterol total sebesar 4,4%. Trigliserida juga turun signifikan sebanyak 13,3%.
Menurunkan stres oksidatif dalam tubuh
Antioksidan menetralkan radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan gangguan kronis termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Studi menunjukkan bahwa isoflavon pada kedelai memperlihatkan kandungan antioksidan yang bisa turut mengurangi penanda stres oksidatif. Sejumlah studi juga mendapati bahwa tempe memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibanding olahan kedelai lainnya, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih baik di antara olahan kedelai itu sendiri.