Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia: Inilah deretan alternatif plastik
Apa ceritanya
Tanggal 3 Juli diperingati sebagai Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia demi mendorong penggunaan alternatif-alternatif alami dan ramah lingkungan untuk kantong plastik dan barang-barang lainnya.
Kalau Anda sudah terbiasa dengan plastik dan ragu dengan opsi lain, berikut panduan singkat untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan tanpa plastik.
Gunakan barang-barang alternatif ini demi melindungi Bumi dari polusi plastik.
Alternatif 1 & 2
Sisir dan sikat gigi bambu
Bambu dapat terurai secara alami (biodegradable). Material ini kuat dan serbaguna.
Sisir plastik bukan hanya ancaman bagi polusi plastik yang terus meningkat di dunia, tetapi juga merusak rambut karena menyebabkan listrik statis.
Hal yang sama berlaku untuk sikat gigi. Sikat gigi bambu merupakan alternatif yang ramah lingkungan karena sepenuhnya dapat terurai.
Sikat gigi tersebut juga dirancang secara ergonomis untuk menjaga kebersihan mulut kita.
Alternatif 3
Botol air kaca atau stainless steel
Botol kaca atau stainless steel merupakan alternatif yang bagus untuk botol plastik, yang membutuhkan waktu lama hingga terurai.
Walaupun botol kaca dikhawatirkan mudah pecah, kita tentu bisa beralih ke botol stainless steel.
Botol air berbahan tembaga juga sedang tren. Air dalam wadah tembaga memiliki manfaat: antimikroba, anti-peradangan, dan anti-karsinogenik.
Air dari wadah tersebut juga membantu pencernaan dan regenerasi sel serta pembentukan hemoglobin.
Alternatif 4
Tas kain atau goni
Di antara semua barang plastik yang kita gunakan, yang paling berbahaya adalah kantong plastik yang kita dapatkan dari toko-toko.
Tidak hanya sulit terurai, kantong plastik juga merusak pemandangan.
Saluran air pun sering tersumbat karena kantong plastik, dan kita melihatnya beterbangan karena tidak dibuang dengan benar.
Sebagai gantinya, bawalah tas kain, goni atau tote bag saat Anda berbelanja.
Alternatif 5
Bungkus makanan dari lilin lebah
Meski bungkus plastik merupakan alat yang efisien untuk mengurangi limbah makanan, kita perlu menyadari bahwa plastik sekali pakai tersebut akan berakhir di tempat pembuangan sampah.
Gantilah plastik itu dengan pembungkus makanan dari lilin lebah yang dapat digunakan berkali-kali yang terbuat dari bahan-bahan kapas, lilin lebah, dan getah pohon.
Wadah ini juga bisa dicuci, dijadikan kompos, dan dipakai kembali.
Dan, mereka bertahan sekitar satu tahun dengan perawatan yang tepat dan penggunaan yang teratur.