Google rayakan ulang tahun ke-200 seniman Rosa Bonheur
Kemarin Google merayakan ulang tahun ke-200 seniman asal Prancis Rosa Bonheur dengan Doodle yang apik. Rosa terkenal sebagai animalier—seorang seniman yang berspesialisasi melukis hewan dengan gaya yang mirip aslinya—pada abad ke-19, dan sebagai pematung. Doodle hari kemarin menunjukkan Bonheur yang melukis sekawanan domba di atas padang rumput hijau. Doodle tersebut menggugah gaya seni realis yang diusung karya-karyanya.
Masa muda
Bonheur lahir di Prancis pada tanggal 16 Maret 1822 dari keluarga seniman. Ibunya adalah seorang guru piano, sedangkan ayahnya pelukis lanskap dan potret. Menurut Bonheur, kegemarannya melukis hewan berasal dari ibunya yang membuatnya memilih huruf alfabet dan menggambar hewan untuk masing-masing huruf. Ayahnya pun sering membawa hewan hidup ke studio mereka.
Karya seni dan peninggalan
Popularitasnya naik pada tahun 1840-an usai karya-karyanya ditampilkan di pameran bergengsi Paris Salon. Kesuksesan besar pertamanya diraih melalui lukisan pesanan pemerintah Prancis—Ploughing in the Nivernais—yang dipamerkan pada tahun 1849 dan kini berada di Musée d'Orsay, Paris. Salah satu karyanya—Monarchs of the Forest—terjual di lelang seharga lebih dari 200 ribu dolar AS pada tahun 2008.
Pengakuan global
Karya paling terkenal Bonheur yang mendapat pengakuan internasional adalah The Horse Fair, yang berukuran 243 cm kali 487 cm, dan rampung pada tahun 1855. Lukisan yang menggambarkan pasar jual beli kuda di Paris itu kini masih dipamerkan di Museum Seni Metropolitan New York. Bonheur merupakan artis wanita pertama yang dianugerahi Legiun Kehormatan Prancis oleh Permaisuri Eugénie pada tahun 1865.
Kehidupan pribadi
Bonheur mengakui dirinya sebagai lesbian, yang pada saat itu banyak dikecam oleh pejabat Prancis, tetapi gaya hidupnya yang terbuka dan keberaniannya menjadi terobosan. Dia pun mengenakan pakaian pria agar memperoleh kebebasan dan pengaruh layaknya kaum pria. Bonheur meraih kesuksesan ketika perempuan yang mempelajari kesenian masih sangat jarang; dia pun melanggar banyak norma gender dan membantu membuka pintu bagi seniman wanita lain setelahnya.