Pernahkah Anda mendengar tentang sindrom aksen asing?
Bayangkan Anda dibesarkan di Mumbai, India, berbicara bahasa Inggris dengan aksen standar India. Namun, setelah menderita stroke, Anda menyadari bahwa ucapan Anda mulai terdengar seperti aksen Inggris, meskipun Anda belum pernah tinggal di Inggris atau memiliki kerabat Inggris. Kondisi ini merupakan fenomena medis nyata yang disebut Foreign Accent Syndrome (FAS) atau Sindrom Aksen Asing.
Bagaimana FAS memengaruhi bicara?
FAS hanya mempengaruhi aksennya, bukan bahasa aslinya. Anda akan tetap berbicara dalam kalimat lengkap dengan benar tetapi dengan aksen yang berbeda. FAS dilaporkan menyebabkan peralihan aksen seperti bahasa Inggris Amerika ke British, Jepang ke Korea, dan Spanyol ke Hongaria. Hal ini juga dapat menyebabkan sedikit kesalahan pengucapan. Misalnya, "ball" mungkin diucapkan sebagai "pall", atau "cat" mungkin diucapkan sebagai "cot".
Apa penyebab FAS?
FAS terutama dipicu oleh kerusakan pada area tertentu di otak, khususnya area Broca, yang bertanggung jawab untuk mengontrol melodi dan ritme bicara. Kerusakan ini dapat mengganggu penempatan lidah di mulut saat berbicara, sehingga menyebabkan perubahan aksen. FAS dapat disebabkan oleh cedera kepala, stroke, tumor otak, multiple sclerosis, pendarahan otak, atau gangguan konversi yang memicu stres emosional.
Faktor risiko
Mengidap afasia, kelainan otak yang memengaruhi pemahaman bahasa, komunikasi, dan menulis, atau apraxia, suatu kondisi neurologis yang menghambat gerakan yang telah dipelajari seperti mengikat tali sepatu, meningkatkan risiko FAS. Apalagi risiko tinggi terkena stroke; disartria, kesulitan berbicara akibat kerusakan otak; agraphia, hilangnya kemampuan menulis; atau aleksia, kesulitan membaca dengan suara keras atau memahami kata-kata tertulis, juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena FAS.
Pilihan pengobatan
Dalam banyak kasus, pasien mungkin kembali ke aksen aslinya, namun bagi beberapa kasus, perubahan ini bisa bersifat permanen. Dalam kasus seperti itu, terapi wicara dan bahasa dapat membantu mengatasi kondisi tersebut, dan melibatkan pembelajaran cara baru untuk menggerakkan bibir dan rahang saat berbicara. Terapi ini mungkin juga mencakup konseling untuk membantu menangani penyesuaian emosional yang dapat ditimbulkan oleh FAS.