Food chromotherapy: Mengapa kita harus makan makanan dengan warna berbeda
Warna yang ada dalam makanan menambah variasi fitokimia dan nutrisi untuk diet kita. Untuk memahami hal ini secara mendetail, kami menghubungi Shweta Dhyani, pelatih diet dan nutrisi ayurveda yang berbasis di New Delhi. Dia berkata, "Semakin banyak warna yang Anda tambahkan ke dalam makanan Anda, semakin sedikit Anda harus bergantung pada obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan mikro dan makronutrien harian Anda."
Makanan kuning
Makanan berwarna kuning seperti paprika, mangga, dan lemon mendapatkan warnanya dari fitokimia karotenoid. Mereka kaya akan beta-karoten dan merupakan sumber vitamin C yang baik. Pelatih nutrisi Dhyani berkata, "Warna kuning yang ada pada jeruk nipis dan jambu biji baik untuk gangguan pencernaan, sembelit, gangguan ginjal, infeksi mata, dan tenggorokan." Selain itu, makanan berwarna kuning cocok untuk detoksifikasi hati dan kantong empedu.
Makanan merah
Buah dan sayuran berwarna merah mendapatkan warnanya dari fitokimia antosianin dan likopen. Sementara antosianin dikenal dengan sifat antioksidannya, likopen memiliki agen pelawan kanker. Menurut Dhyani, "Warna merah pada bit, lobak, tomat, dan berry sangat ideal untuk tekanan darah rendah dan anemia." Makanan merah juga mengandung sejumlah besar flavonoid, yang memiliki sifat anti-kanker, antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-virus.
Makanan ungu
Warna ungu yang ada pada buah dan sayuran tertentu mengurangi rasa lapar karena dianggap kurang menggugah selera. Fitokimia antosianin dan resveratrol memberi mereka warna ungu. Makanan berwarna ungu kaya akan magnesium dan elemen lain yang penting untuk fungsi otak. "Kubis ungu dan daun selada bermanfaat untuk sembelit parah, migrain, masalah perut, dan masalah kulit," kata Dhyani.
Makanan hijau
Pada tingkat persepsi, buah dan sayuran hijau memberi stabilitas dan menenangkan kerakusan kita. Mereka mendapatkan warna dari klorofil dan mengandung magnesium dan karotenoid seperti lutein. Nutrisi ini berguna untuk mencegah tumor dan baik untuk penglihatan, sistem saraf, dan tekanan darah. "Bayam, kacang polong, selada, labu, dan amla baik untuk mengobati maag, rabun, pilek, dan influenza," sebut Dhyani.
Makanan oranye
Makanan berwarna oranye seperti wortel, jeruk, labu, butternut, persik, dan mangga juga mengandung karotenoid, yang menjadi sumber warnanya. Karotenoid memiliki beberapa manfaat pengobatan, antara lain mengurangi peradangan, membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan menjaga kesehatan mata Anda. Menurut Dhyani, "warna oranye pada buah dan sayur tertentu baik untuk penderita batu ginjal dan batu empedu."