Menelusuri keajaiban keju biru
Keju biru, dengan penampilannya yang mencolok dan rasanya yang khas, memiliki tempat khusus di hati para penggemar keju di seluruh dunia. Selain rasanya yang unik dan berani, keju biru juga memiliki sejarah yang kaya dan beragam fakta menarik yang berkontribusi pada popularitasnya. Mari kita pelajari beberapa fakta tentang jenis keju ini dan mengapa keju ini begitu memikat.
Urat biru-hijau yang berbeda
Urat-urat biru atau biru-hijau yang berbeda pada keju tercipta karena adanya kultur kapang, biasanya Penicillium roqueforti atau Penicillium glaucum. Jamur ini tumbuh di dalam keju selama proses penuaan, memberikan rasa yang tajam dan tekstur yang lembut. Varietas keju biru dapat sangat bervariasi dalam hal rasa dan tekstur, tetapi umumnya memiliki aroma yang menyengat dan profil rasa yang kompleks dan gurih.
Tradisi keju
Roquefort, yang dibuat dari susu domba mentah, dirayakan di Prancis sebagai salah satu keju paling ikonik di negara ini. Di Inggris, Stilton diberikan status penunjukan asal yang dilindungi, memastikan bahwa hanya keju yang diproduksi di wilayah tertentu dan menurut metode tradisional yang dapat menyandang nama tersebut. Demikian pula, tradisi keju biru Denmark yang terkenal dengan Danish blue dikenal dengan rasanya yang lebih lembut dan teksturnya yang rapuh.
Keragaman
Ciri khas keju biru tidak hanya terletak pada penampilannya yang berbeda, tetapi juga aromanya yang kuat, yang membedakannya dengan varietas lainnya. Intensitas aromatik dan profil rasa asin ini mendefinisikan keju biru. Yang benar-benar membuat keju ini luar biasa adalah keragamannya. Tidak ada dua keju biru yang identik, menawarkan beragam rasa dan tekstur yang menarik untuk dijelajahi.
Sebuah kebetulan
Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa di Prancis, ada seorang gembala yang lupa membawa bekal makan siang berupa roti dan keju di sebuah gua. Ketika ia kembali beberapa bulan kemudian, ia menemukan bahwa keju tersebut telah berubah. Ada urat-urat biru yang mengalir di atasnya, yang disebabkan oleh jamur yang tumbuh di dalam gua. Kecelakaan ini menyebabkan terciptanya keju biru, yang kemudian menjadi populer di seluruh dunia.
Oksigen adalah kuncinya
Saat ini, produksi keju biru telah disempurnakan, dengan menambahkan kapang alami langsung ke dalam susu keju. Untuk mendorong urat-urat biru, keju ditusuk dengan jarum atau tusuk sate agar oksigen dapat masuk ke dalamnya. Oksigen ini memicu pertumbuhan kapang, yang matang di dalam keju, memberikan rasa selama tiga hingga enam bulan.
Bermacam-macam rasa
Salah satu cara yang paling menyenangkan untuk menikmati keju biru adalah memasangkannya dengan berbagai macam rasa yang saling melengkapi. Sajikan bersama biskuit asin, buah ara segar, dan kacang almond panggang untuk mendapatkan keseimbangan tekstur dan rasa. Keju ini juga dapat dihancurkan di atas salad, pai atau jamur yang diisi dengan campuran krim keju, bawang putih, rempah-rempah, dan keju biru yang dihancurkan.
Penyimpanan yang tepat
Keju biru yang terpapar pada kondisi penyimpanan yang tidak tepat, seperti penyimpanan dalam waktu lama pada suhu ruangan atau pendinginan yang lama tanpa dikonsumsi, dapat menyebabkan pembusukan. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya mikotoksin oleh jamur yang ada di dalam keju. Konsumsi keju yang terkontaminasi seperti itu berpotensi menyebabkan efek kesehatan yang merugikan, menyoroti pentingnya penyimpanan yang tepat dan konsumsi tepat waktu.