Mematahkan empat mitos yang dipercaya tentang protein dan suplemennya
Olahraga dan protein berjalan beriringan. Ketika berolahraga di gym, kita perlu protein karena tubuh kita menggunakannya untuk membangun serta memperbaiki sel dan jaringan. Protein juga berperan dalam produksi hormon, enzim, dan senyawa lain dalam tubuh. Tapi karena makanan tidak menyediakan dosis protein yang cukup, kita pun membutuhkan suplemen. Berikut kami cantumkan beberapa fakta dan mitos tentang hal ini.
Mitos nomor 1: Protein shake menaikkan berat badan
Protein shake tidak ditujukan untuk menaikkan berat badan. Tetapi itu akan terjadi bila Anda menambahkan banyak karbo. Memasukkan produk-produk seperti susu murni dan selai kacang ke minuman ini akan menambah massa tubuh Anda. Jadi, agar minuman lebih ringan, tambahkan yoghurt atau susu skim sebagai pengganti asupan yang berlemak. Ingat, minuman ini tidak akan membuat Anda berotot, pembentukan otot adalah proses yang membutuhkan waktu.
Mitos nomor 2: Protein shake hanya efektif setelah olahraga
Pendapat ini mungkin berlaku jika Anda seorang atlet karena Anda membutuhkan protein tepat setelah berolahraga untuk memperbaiki jaringan tubuh. Tetapi bagi orang lain pada umumnya, sama sekali tidak perlu untuk minum protein shake dalam waktu 30 menit sehabis berolahraga. Untuk mereka, yang lebih penting ialah memenuhi jumlah protein yang dianjurkan setiap hari.
Mitos nomor 3: Whey lebih baik dari kasein
Semua protein memiliki tujuan yang berbeda dengan efek yang bervariasi pula. Air dadih (whey) diserap dengan sangat cepat oleh tubuh. Itulah mengapa konsumsinya dianjurkan setelah atau di pertengahan latihan dan digunakan untuk meningkatkan kekuatan. Kasein diserap dengan agak lambat, yang membuatnya lebih baik dikonsumsi di siang hari atau sebelum tidur karena bekerja untuk perkembangan otot.
Mitos nomor 4: Protein bisa berfungsi sebagai pangan utuh
Protein tidak dapat menggantikan sumber pangan utuh, baik itu seluruhnya ataupun sebagian. Pangan utuh dibutuhkan untuk regenerasi jaringan dan perkembangan otot. Pola makan yang seimbang mengandung karbohidrat, lemak, serta protein, dan protein saja tidak mampu mencukupi semua komponen penting dalam makanan Anda. Lebih lanjut, protein menyediakan asam amino bagi tubuh, sedangkan pangan utuh mencukupi kebutuhan mikro dan makronutrien lain, yang tidak bisa dilakukan oleh protein.
Perhatikan fakta-fakta penting tentang protein ini
Protein hanya bisa diperoleh dari tumbuhan karena hanya tumbuhanlah yang mampu mengurai nitrogen dan menyertakannya dalam asam amino untuk menghasilkan protein. Di samping itu, suplemen protein bukan untuk semua orang. Orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa tidak dapat mencerna protein seperti air dadih (whey) dan kasein, yang merupakan protein susu. Sebaiknya mereka mengonsumsi protein dari kacang-kacangan, daging sapi, kedelai, beras, dan telur. Selamat menikmati!