Dari berlintas-busana hingga pakaian pokok fesyen: Sejarah setelan jas wanita
Evolusi peran wanita dan konvensi masyarakat dari waktu ke waktu tercermin dalam sejarah setelan jas wanita yang menarik dalam dunia fesyen. Setelan jas wanita telah mengalami beberapa perubahan dari awal abad ke-20 hingga saat ini, yang merepresentasikan pemberdayaan, individualisme, dan gaya. Saat ini, setelan ini adalah salah satu pakaian yang paling modis untuk dimiliki. Inilah perkembangannya selama beberapa dekade.
1870 - ketika setelan jas dipakai di depan umum
Aktor Sarah Bernhardt mengenakan setelan jas di depan umum pada tahun 1870, menandai kejadian penting pertama kalinya seorang wanita berpakaian seperti pria. Meskipun ada kontroversi, ia terus menentang norma gender dan memainkan peran utama dalam Hamlet. Setelah itu, sejarah wanita mengenakan setelan jas dimulai pada awal 1900-an, ketika mereka mulai terlibat dalam kegiatan rekreasi yang membutuhkan pakaian yang lebih praktis.
Menantang norma-norma gender
Pada tahun 1914, tokoh ikonik seperti Coco Chanel menantang norma-norma gender dengan memperkenalkan setelan jas untuk wanita, yang terinspirasi dari busana pria. Sebelum tahun 1930-an, setelan wanita terdiri dari rok panjang dan jaket. Setelan jas pertama yang dikenal dikenakan dalam film Morocco tahun 1930, ketika Marlene Dietrich membuat orang-orang heboh dengan tampil dalam balutan tuksedo.
Lonjakan hak-hak perempuan
Tahun 1960-an menandai titik balik dalam sejarah pakaian wanita. Gaya androgini, yang dilambangkan oleh para selebriti seperti Jacqueline Kennedy Onassis dan Katharine Hepburn, merayakan pengaburan garis gender. Tahun 1970-an menjadi saksi lonjakan gerakan hak-hak perempuan dan, akibatnya, lonjakan setelan jas. Para wanita mulai memakainya sebagai pernyataan kesetaraan dan pembebasan.
'Era power deressing'
Tahun 1980-an adalah era "power dressing" dan menjadi saksi kemunculan setelan jas yang feminin, tersedia dalam warna-warna cerah dan "feminin", yang sering kali dihiasi dengan bantalan bahu. Ini sangat populer di kalangan wanita korporat di Amerika Serikat, yang menggunakan setelan jas sebagai simbol otoritas di ruang rapat yang didominasi oleh pria. Setelan ini menonjolkan bahu yang lebar, menekankan kekuatan dan kepercayaan diri.
Pasca tahun 2000-an sebagai pakaian pokok
Wanita telah naik ke posisi-posisi kekuasaan selama 40 tahun terakhir, dan dengan semakin banyaknya wanita yang termotivasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, kecenderungan ini akan menyebar secara global. Tokoh-tokoh politik seperti Hillary Clinton dan Michelle Obama telah membawa setelan jas kembali ke dalam sorotan politik. Saat ini, setelan jas wanita terus menjadi pilihan serbaguna dan modis untuk wanita dari segala usia.
Setelan jas di India
Di India, selama beberapa tahun terakhir, setelan celana telah secara harmonis menggabungkan gaya Barat dan India, menampilkan kain tradisional dan teknik draping. Evolusi ini beradaptasi dengan selera fesyen India yang beragam, menggabungkan elemen-elemen seperti dupatta dan warna-warna cerah dengan motif-motif lokal. Kain-kain India seperti sutra, brokat, dan bordir yang rumit juga telah digunakan untuk mempercantik setelan jas, menyoroti kemampuan mereka untuk beradaptasi dalam lanskap fesyen yang terus berkembang.