Kebangkitan tampilan 'Old Money' dalam mode kontemporer
Dalam dunia fesyen yang terus berkembang, estetika klasik namun abadi yang dikenal sebagai tampilan 'old money' telah kembali. Berakar dari tradisi Ivy League yang suci, gaya rapi ini, yang terombang-ambing antara cemoohan dan perayaan selama lebih dari satu abad, mendapatkan kembali posisinya di garis depan tren busana. Kini, seiring industri fesyen menerima pesona nostalgianya, mari kita memahaminya dengan lebih baik.
Warisan keanggunan dan tradisi
Tren ini bermula dari kampus-kampus terkemuka di Pantai Timur, tempat pengecer seperti Brooks Brothers dan J Press mendirikan toko, merancang pakaian smart-casual untuk siswa yang terlibat dalam kegiatan akademis dan aktivitas santai. Dari olahraga dayung hingga arena polo dan golf yang canggih, tampilan ini menjadi identik dengan kaum elit, yang diperjuangkan oleh tokoh-tokoh ikonik seperti Putri Diana dan keluarga Kennedy yang termasyhur.
Ikon rapi kontemporer
Jack Carlson, pendiri dan direktur kreatif Rowing Blazers, menjelaskan komponen penting gaya rapi. Warna-warna cerah, kemeja rugby, celana yang dirancang dengan cermat, dan topi yang khas menjadi elemen dasarnya. Dengan inspirasi kehidupan nyata seperti Taylor Swift yang selalu bergaya dan Pharrell Williams yang eklektik, tampilan ini melampaui batasan dan kekangan genre, menegaskan dominasinya di peragaan busana bergengsi dari Miu Miu hingga Thom Browne.
Padanan dari Inggris dan label 'Old Money' TikTok
Di sisi lain Atlantik, padanan Inggris memancarkan getaran Jilly Cooper Rupert Campbell-Black yang berbeda, sering kali dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai "gaya Sloane". Estetika ini mendapat resonansi di platform seperti TikTok, yang mendapat julukan 'old money'. Dengan kemunculannya yang menonjol dalam budaya populer, seperti penggambaran Jenna Ortega dalam serial reboot Addams Family di Netflix, tren ini telah melampaui batas Amerika.
Daya Tarik 'Old Money' di Zaman Modern
Dalam kondisi perekonomian yang penuh tantangan saat ini, keterkaitan penampilan rapi dengan kekayaan mendapatkan daya tarik baru. Berbeda dari logo-logo mewah yang sering diasosiasikan dengan 'old money', logo ini sejalan dengan rasa kelas dan intelektualisme yang lebih halus, yang berakar pada asal-usul Ivy League. Lebih dari sekedar ekspresi busana, tampilan rapi secara intrinsik diasosiasikan dengan keremajaan, sehingga tetap menjaga relevansi dan daya tariknya.
Universalitas dan kepraktisan
Dapat diakses oleh individu dari semua lapisan masyarakat, tatanan dan polesan yang melekat pada tampilan rapi menawarkan kemiripan kontrol di dunia yang tidak dapat diprediksi. Sebagaimana dicatat oleh otoritas pakaian pria Derek Guy, item ikonik seperti celana chino dengan bagian depan datar dan kancing Oxford telah melampaui bidang estetika dan menjadi kebutuhan pokok dalam lemari pakaian sehari-hari. Universalitas ini mengubah gaya rapi menjadi pilihan fesyen yang bisa dicapai.
Merangkul gaya rapi dengan sedikit ketidaksopanan
Meskipun tampilan 'old money' memancarkan kecanggihan, Jack Carlson menyarankan untuk menerimanya dengan cara yang tidak sopan dan sentuhan humor. Untuk menghindari potensi jebakan perasaan terlalu Sloaney atau pengap, pendekatan yang ringan memastikan bahwa gaya rapi tetap menjadi simbol selera yang halus dan sumber kegembiraan dan ekspresi diri.