#HealthBytes: Efek berbahaya stres kronis bagi tubuh Anda
Begadang karena pekerjaan atau berselisih dengan orang tersayang merupakan pemicu stres sehari-hari yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita hingga pandemi membuat stres makin parah. Karena kebanyakan orang membagi waktu antara tugas kantor, pekerjaan rumah, dan adaptasi dengan tatanan kehidupan baru, stres yang kita alami tiap hari dapat menyebabkan stres kronis dan berdampak buruk pada kesehatan kita. Ketahui bagaimana hal ini terjadi.
Stres berkepanjangan dapat mengakibatkan strok dan serangan jantung
Ketika Anda stres, jantung memompa darah lebih cepat dan memasok oksigen ke otot agar Anda lebih siap bereaksi terhadap situasi tersebut. Namun, hal ini dapat menyempitkan pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Akibatnya, sering stres membuat jantung bekerja lebih keras dan juga menaikkan tekanan darah, sehingga menimbulkan strok atau serangan jantung.
Dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
Saat Anda merasa stres, liver memproduksi glukosa berlebih untuk memberi Anda tambahan energi. Akan tetapi, ketika Anda menderita stres kronis, tubuh tidak mampu mengendalikan kenaikan gula ini, sehingga menambah risiko Anda terkena diabetes tipe 2. Untuk memeriksa apakah kadar gula Anda terdampak, pantau kadar gula sewaktu Anda merasa sangat stres.
Dapat memengaruhi sistem pencernaan serta menyebabkan mual dan muntah
Napas terengah-engah dan jantung berdebar dapat meningkatkan risiko refluks asam pada perut dan mengganggu sistem pencernaan. Hal ini bisa mengakibatkan nyeri ulu hati dan menambah risiko terkena ulkus (luka di lambung). Selain itu, stres juga dapat memengaruhi pergerakan makanan di tubuh, yang sering kali berujung pada diare dan sembelit. Mual, muntah-muntah, dan sakit perut merupakan beberapa masalah yang mungkin Anda alami.
Pada akhirnya bisa melemahkan sistem imun
Akibat stres, sistem imun distimulasi untuk menghindari infeksi dan menyembuhkan luka. Tetapi seiring waktu, hormon stres melemahkan sistem imun dan menurunkan respons tubuh terhadap infeksi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami stres kronis lebih rentan terkena flu, batuk pilek, dan infeksi sejenisnya. Apalagi, stres juga bisa memperlama waktu penyembuhan dari penyakit atau cedera.