LOADING...
Desa Kerajinan Tradisional Tersembunyi di Yogyakarta

Desa Kerajinan Tradisional Tersembunyi di Yogyakarta

menulis Taufiq Al Jufri
May 02, 2025
02:03 pm

Apa ceritanya

Yogyakarta dikenal sebagai pusat budaya dan seni di Indonesia. Selain destinasi wisata populer, terdapat desa-desa kerajinan tradisional yang menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung. Desa-desa ini menyimpan kekayaan budaya dan keterampilan tangan yang diwariskan turun-temurun. Mengunjungi desa kerajinan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang proses pembuatan kerajinan, tetapi juga mendukung pelestarian budaya lokal.

Desa 1

Menyusuri Desa Kasongan

Desa Kasongan terkenal dengan kerajinan gerabahnya. Di sini, Anda dapat melihat langsung proses pembuatan gerabah dari tanah liat hingga menjadi produk jadi. Para pengrajin dengan terampil membentuk tanah liat menjadi berbagai bentuk seperti pot bunga, patung, dan peralatan rumah tangga lainnya. Pengunjung juga bisa mencoba membuat gerabah sendiri dengan bimbingan para ahli setempat.

Desa 2

Keindahan Batik di Desa Giriloyo

Desa Giriloyo adalah tempat yang tepat untuk mempelajari seni batik tulis tradisional. Di desa ini, Anda dapat melihat bagaimana kain putih polos diubah menjadi karya seni berwarna-warni melalui teknik lilin dan pewarnaan alami. Pengunjung dapat mengikuti workshop singkat untuk mencoba membuat batik sendiri dan membawa pulang hasil karya mereka sebagai kenang-kenangan.

Desa 3

Pesona Anyaman Bambu di Desa Brajan

Desa Brajan menawarkan keahlian dalam anyaman bambu yang menakjubkan. Produk-produk seperti tas, topi, dan perabot rumah tangga dibuat dengan teknik anyaman tradisional yang rumit namun indah. Mengunjungi desa ini memberikan kesempatan untuk belajar tentang bahan-bahan alami yang digunakan serta teknik-teknik anyaman dari para pengrajin berpengalaman.

Desa 4

Seni Ukir Kayu di Desa Krebet

Di Desa Krebet, seni ukir kayu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Para pengrajin menggunakan kayu lokal untuk menciptakan berbagai produk ukiran seperti topeng tradisional dan hiasan dinding lainnya. Proses ukir dilakukan secara manual dengan alat-alat sederhana namun menghasilkan detail yang sangat halus dan artistik. Mengunjungi desa-desa kerajinan tradisional ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang budaya lokal tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat melalui pariwisata berbasis komunitas.