Dandiya vs. Garba: Mengungkap pesona unik keduanya
Berasal dari Gujarat, garba dan dandiya biasanya dikaitkan dengan Navratri, yaitu momen ketika orang-orang merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Dilihat sekilas, garba dan dandiya mungkin tampak serupa karena gerakan keduanya yang hidup dan berirama. Namun, jika diamati lebih dekat, akan terlihat gaya, ritme, dan acara yang berbeda untuk pertunjukan keduanya. Mari kita selami seluk-beluk yang membuat keduanya menjadi keunikan yang hidup dalam tatanan budaya India.
Simbol pertempuran antara Dewi Durga dan Mahishasura
Kedua tarian ini melambangkan pertempuran antara Dewi Durga dan raja iblis Mahishasura. Dalam Dandiya, tongkat warna-warni melambangkan pedang sang Dewi, sementara Garba memutari patung Durga atau periuk yang diterangi lampu, melambangkan kehidupan di dalam rahim. Gerakan melingkar melambangkan siklus kehidupan, dengan Dewi Durga yang tak terkalahkan. Garba memiliki kemiripan dengan tarian Sufi, yang menampilkan para penari yang bergerak secara spiral.
Garba dilakukan sebelum 'aarti'
Garba, yang identik dengan daya tarik spiritualnya, dilakukan dengan alunan merdu dari bhajan dan puji-pujian. Tarian ini memiliki kedudukan yang penting dalam ritual sebelum aarti, ketika para penyembah berkumpul untuk memberikan penghormatan mereka kepada sang Dewi. Tarian yang ditandai dengan gerakan tangan dan kaki ini terkadang menyertakan tepuk tangan sebagai iringan ritmis. Tarian ini dapat dilakukan oleh sejumlah penari dalam satu kelompok.
Dandiya membutuhkan jumlah orang yang genap
Dandiya biasanya dipertunjukkan pada malam hari setelah aarti. Tarian ini mencerminkan semangat perayaan dan tarian ini menggunakan tongkat dandiya yang berwarna-warni sehingga menciptakan suasana yang meriah dan energik. Tidak seperti Garba, Dandiya membutuhkan jumlah peserta yang lebih banyak, dan lagu-lagunya difokuskan pada Krishna Leela dan tariannya yang penuh sukacita dengan Radha dan gopi.
Memuliakan wanita, Garba beri penghormatan kepada sembilan bentuk Durga
Garba dan Dandiya secara luas diyakini melambangkan pertempuran antara Dewi Durga dan Mahishasura, yang berujung pada kemenangannya. Garba memuliakan wanita, kesuburan, dan memuja sembilan bentuk dari sang Dewi. Tarian ini biasanya dilakukan dalam pola melingkar yang mengelilingi sebuah lampu atau patung Shakti, Garba merupakan perwujudan pengabdian. Dandiya mengikuti pola yang sama tetapi tidak memiliki pusat yang jelas, sehingga memberikan tarian ini kesan perayaan.