Anger management: 5 cara mengendalikan emosi
Ketika kehilangan kesabaran, kita selalu disarankan untuk berusaha rileks, mengambil napas dalam-dalam dari diafragma, atau membayangkan hal-hal yang menenangkan diri. Tapi apa yang harus kita lakukan saat kemarahan memuncak dan terjadi berulang-ulang? Kami memberikan beberapa tips untuk mengendalikan rasa marah dengan cepat tanpa membiarkan situasinya menjadi-jadi.
Perhatikan ucapan
Kemarahan mendorong kita mengambil kesimpulan dengan cepat, yang bisa jadi tidak akurat. Saat kita terlibat diskusi yang panas, pelan-pelan dan berpikirlah sebelum menanggapi. Jangan ucapkan hal pertama yang terlintas dalam pikiran, dan dengarkan baik-baik perkataan orang lain. Ketika marah, orang cenderung berperilaku kasar. Mereka juga menjauhi dan merendahkan orang-orang yang mungkin bersedia membantu menyelesaikan masalah.
Restrukturisasi kognitif
Restrukturisasi kognitif merupakan teknik psikoterapi untuk mengidentifikasi serta membantah pemikiran tak rasional dan penalaran emosional. Kemarahan menghasilkan banyak pikiran negatif. Ganti pikiran yang dramatis dengan kata-kata yang lebih logis. Sebagai contoh, daripada berpikir "habislah sudah", atau "semuanya hancur", katakan pada diri sendiri, "Ini bukan akhir dunia." Logika mengalahkan kemarahan, karena kemarahan yang dibenarkan pun bisa menjadi tidak rasional.
Berkomunikasi dengan baik
Orang yang pada dasarnya pemarah cenderung menuntut keadilan, penghargaan, dan kemauan untuk melakukan sesuatu dengan caranya. Tetapi ketika tuntutannya tidak dipenuhi, kekecewaan pun tercermin melalui kemarahan. Orang yang pemarah perlu menyadari sifatnya yang menuntut dan mengungkapkan ekspektasinya sebagai keinginan. Berbicara dengan nada yang agak formal lebih baik daripada mengatakan, "Pokoknya harus" atau "Saya mau" sesuatu.
Siasati dengan guyonan konyol
Ketika kita marah dan ingin mengatai seseorang, berhentilah dan bayangkan seperti apa rupanya. Misalkan kita hendak menyebut seseorang sebagai "pengotor", bayangkan sekantong kotoran berjalan-jalan, berbicara dengan orang lain, melakukan semua yang dilakukan orang itu. Tindakan ini akan membantu mengendalikan amarah kita dan bahkan bisa memancing tawa. Humor selalu membantu meredakan situasi tegang.
Jalan-jalan
Jalan kaki atau berolahraga dapat membantu menenangkan saraf-saraf kita dan mengurangi kemarahan. Cobalah jalan-jalan, naik sepeda, atau memukul samsak bayangan. Hanya sedikit aktivitas fisik yang diperlukan untuk menenangkan pikiran kita. Sebuah studi terkini yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan ke-57 American College of Sports Medicine menemukan bahwa olahraga dapat berpengaruh positif terhadap kemarahan pada pria.