Pakar ungkap bagaimana perusahaan bisa mendukung kesehatan mental karyawan
Di era budaya yang penuh dengan kesibukan, kompetisi yang ketat, dan produktivitas yang toksik, para pekerja profesional mengalami begitu banyak tekanan yang mengganggu kesehatan mental mereka. Karena mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja keras memenuhi tenggat waktu di kantor, perusahaan dapat berperan besar dalam mendukung kesehatan mereka. Mansi A. Madan, Asisten Profesor-Marketing dan Komunikasi, JIMS Rohini, berbagi lima cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjaga kesehatan mental karyawannya.
Perusahaan harus mengikuti kebijakan kerja tujuh-delapan jam sehari
"Perusahaan harus mengakhiri jam kerja dalam jangka waktu tujuh sampai delapan jam. Ini berarti tidak ada jadwal rapat, tidak ada panggilan atau pesan tindak lanjut setelah jam kerja berakhir," ujar Madan. Dia percaya bahwa pesan atau panggilan ini menciptakan tekanan yang tidak diinginkan di pikiran karyawan, memaksa mereka untuk membuka laptop, mengorbankan waktu bersama keluarga, dan bekerja hingga larut malam.
Jam kerja yang fleksibel di zaman sekarang adalah suatu keharusan
Mengingat keadaan darurat bisa terjadi kapan saja, Madan mengatakan, "Ada banyak hal yang harus diurus dalam sehari, yang sebagian besar tidak direncanakan dan menuntut kehadiran yang mendesak." Dia menyampaikan bahwa perusahaan dapat menerapkan jam kerja yang fleksibel bagi karyawannya sehingga mereka bisa mengatur pekerjaan dan memenuhi kewajiban lainnya, tanpa kehilangan keduanya.
Perusahaan harus berupaya memenuhi kebutuhan dan prioritas karyawan
"Sebuah perusahaan harus memahami kebutuhan dan prioritas pemangku kepentingan utama mereka, yaitu karyawan," ujar sang profesor. "Misalnya, fasilitas penitipan anak oleh perusahaan di gedung yang sama atau memberikan bantuan keuangan agar karyawan merasa tenang karena mereka dapat menjangkau anak-anak mereka atau sebaliknya," jelas Madan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesehatan mental mereka, tetapi juga kesetiaan mereka kepada perusahaan.
Perusahaan perlu menyediakan atau membiayai pemeriksaan kesehatan rutin
Kesehatan merupakan perhatian utama saat ini. "Kalau perusahaan bisa menyediakan pemeriksaan kesehatan lengkap secara berkala atau membantu karyawan secara finansial, hal ini bisa menanamkan rasa aman dan stabil pada karyawan, yang baik untuk kesehatan mental mereka," ungkap Madan. "Hal ini akan mendorong karyawan untuk memperhatikan diri mereka sendiri dan perusahaan yang memperhatikan mereka," bebernya.
Karyawan harus dihargai semaksimal mungkin
"Tidak peduli berapa banyak kegiatan tamasya, hari keluarga, atau rekreasi yang direncanakan, jika perusahaan tidak dapat memperhitungkan upaya yang dilakukan karyawan dan malah merendahkan mereka karena sesuatu yang tidak dapat mereka lakukan, hal itu hanya akan menimbulkan stres dan hal negatif," tutur Madan kepada NewsBytes. "Menghargai di depan umum dan menegur secara pribadi akan sangat membantu karyawan untuk berkembang dan tumbuh," pungkasnya.