Serba-serbi milia: Penyebab, pencegahan, dan pengobatan
Milia adalah benjolan-benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan pada kulit, kebanyakan ditemukan di wajah bayi. Namun, siapa saja bisa mengalaminya di bagian tubuh mana pun. Kalau Anda tidak menjalani rutinitas perawatan kulit yang tepat, menggunakan kosmetik yang menyumbat pori-pori, atau kurang tidur, Anda berisiko terkena milia. Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang kondisi kulit ini.
Apa penyebab milia?
Milia dapat terjadi ketika sel-sel kulit mati terperangkap di bawah kulit baru lalu mengeras. Kondisi ini juga dapat terjadi karena kerusakan kulit akibat cedera atau paparan sinar matahari jangka panjang. Penggunaan obat steroid jangka panjang juga dapat menimbulkan milia. Milia bisa bersifat genetik atau merupakan kondisi autoimun. Kondisi-kondisi kulit seperti ketombe atau eksim juga dapat memicu milia.
Milia tidak perlu dikhawatirkan
Menurut kajian tahun 2008, 40-50% bayi baru lahir mengalami milia dalam waktu satu bulan setelah lahir. Kebanyakan milia menghilang dalam waktu beberapa minggu pada bayi, sedangkan pada anak-anak dan orang dewasa, milia biasanya hilang dalam waktu beberapa bulan. Kondisi kulit tersebut tidak dianggap sebagai hal yang berbahaya. Namun, jika benjolan-benjolan ini menyebabkan ketidaknyamanan, atau tidak membaik, konsultasikan dengan dokter.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan
Kita boleh saja membiarkan milia, jadi tidak usah mencoba meletuskannya. Menggaruk-garuk kulit dapat menimbulkan infeksi. Jaga kebersihan kulit Anda. Jangan lupa menggunakan tabir surya dan pelembap. Jika Anda menggunakan krim atau gel retinoid, selalu gunakan tabir surya setelahnya. Hindari produk perawatan kulit dengan parafin atau minyak petroleum jika kulit Anda rentan terhadap milia.
Pengobatan rumahan untuk menghilangkan milia
Bersihkan area yang terdampak setiap hari dengan sabun lembut untuk mencegah kulit lecet. Uapi pori-pori hingga membuka untuk melepaskan serpihan kulit yang terperangkap di bawahnya. Keringkan wajah sebelum membilas sel-sel kulit mati dengan air hangat. Eksfoliasi area tersebut dengan lembut dan teratur. Gunakan pembersih eksfoliasi yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat seminggu sekali. Selalu gunakan tabir surya.
Perawatan medis untuk milia
Dermatolog dapat mengangkat milia melalui pembedahan dengan metode Destruction Curettage. Sementara, Cryotherapy adalah proses menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghilangkan milia. Dengan Deroofing, jarum steril digunakan untuk mengeluarkan isi benjolan. Ablasi laser merupakan metode lain yang efektif menghilangkan benjolan dengan memfokuskan laser kecil pada area yang terdampak. Diathermy menggunakan panas ekstrem untuk memecahkan benjolan.