5 kiat mengatasi FOMO atau ketakutan kehilangan momen
Apa ceritanya
"Begitu banyak yang belum saya lakukan! Masih banyak yang ingin saya lakukan!" - Jika sering mendapatkan pikiran yang mengganggu ini, Anda mungkin terkena FOMO - takut ketinggalan momen.
Rasa takut kehilangan yang terus-menerus dapat menguras semua kekuatan dan menghabiskan energi Anda.
Ikuti lima tips ini untuk mengatasi rasa takut akan ketinggalan momen.
Jurnal
Tuliskan hal-hal yang patut disyukuri
Salah satu penyebab utama FOMO adalah ketika kita tidak sepenuhnya menghargai apa yang kita miliki.
Jika kita mulai menghargai keistimewaan dan hal-hal yang kita miliki dan bersyukur atas keadaan saat ini, kita mengambil langkah maju menuju healing.
Takut ketinggalan momen berasal dari pola pikir kelangkaan.
Menuliskan hal-hal yang patut disyukuri akan membantu kita menyadari harga diri.
Detoks digital
Lakukan detoks digital
Ketakutan akan ketinggalan momen dipicu oleh rasa ingin tahu yang terus-menerus tentang kehidupan orang yang Anda ikuti di Instagram dan platform media sosial lainnya.
Matikan notifikasi, atau lebih baik lagi lakukan detoks digital total.
Menikmati momen saat ini dapat membantu kita menghindari mengalami FOMO.
Beristirahatlah dari perangkat digital untuk mengatur ulang sistem saraf dan respons kebiasaan Anda.
Fokus
Mulai fokus pada diri sendiri
Fokus pada diri sendiri dan semua yang Anda miliki dalam hidup Anda.
Temukan tujuan hidup yang akan membantu Anda tetap fokus sehingga Anda tidak akan khawatir tentang apa yang sudah dilakukan orang lain.
Introspeksi dan berfokus pada diri sendiri akan membuat hidup semakin terarah.
Mempunyai arah dan kejelasan jalur hidup diperlukan untuk mengatasi FOMO.
Prestasi
Rayakan pencapaian
Rasa takut kehilangan momen sering kali memburuk ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik dalam hidup kita atau ketika kepercayaan diri kita terlalu rendah.
Rayakan hal-hal yang Anda capai pada hari sebelumnya, baik kecil maupun besar.
Apa pun yang kita pikirakan akan berkembang. Jika kita terus memikirkan FOMO, perasaan itu akan tumbuh.
Demikian pula, jika kita membayangkan kehidupan yang berkelimpahan, otak akan menerima sinyal-sinyal itu.
Tatap muka
Bertemu langsung dengan orang-orang
Sebagian besar FOMO terjadi melalui keterlibatan dengan orang-orang di internet.
Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup mereka; semua yang kita lihat adalah momen terbaik mereka.
Itu membuat kita tidak bahagia terhadap diri kita sendiri dan membuat kita ragu apakah kita menjalani hidup terbaik kita.
Yang benar adalah, hidup tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan kita. Temui orang-orang secara langsung untuk mengetahui situasi nyata.