Cara Meminimalkan Limbah Pakaian Anda
Fast fashion adalah istilah yang menggambarkan produksi cepat dan penjualan pakaian murah dan mengejar tren, proses ini sering menyebabkan perubahan gaya yang cepat dan meningkatnya pembelian. Dengan industri fesyen yang lebih condong ke arah itu, menjadi keharusan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan sebagai konsumen untuk mengurangi pembelian yang tidak terlalu diperlukan dan berkontribusi lebih sedikit pada peningkatan limbah di sektor fesyen. Berikut adalah cara menekan produksi limbah pakaian Anda.
Terapkan Prinsip Membeli Pakain Lebih Sedikit Itu Lebih Baik
Alih-alih membeli pakaian murah dan trendi, usahakan untuk menekan rutinitas pembelian pakaian dan pilih barang berkualitas tinggi. Sederet merek yang sedang tenar di pasaran membuat Anda percaya bahwa Anda perlu mengikuti gaya terkini untuk menjadi tetap modis, tetapi pakaian ini seringkali tidak bertahan lama karena kualitas bahan yang digunakan untuk membuatnya tidak begitu bagus. Pertimbangkanlah untuk berinvestasi dalam satu kaos katun yang dibuat dengan baik dan bersumber dari bahan baku yang berkelanjutan, bukan kaos katun dengan bahan yang rapuh.
Terapkan Prinsip Sadar Untuk Berbelanja Secara Berkelanjutan dan Etis
Untuk memastikan pilihan pakaian Anda ramah lingkungan dan etis, perhatikan tempat Anda berbelanja. Merek yang berfokus pada proses keberlanjutan, meninjau setiap langkah rantai pasokannya mulai dari menggunakan bahan daur ulang hingga memperlakukan pekerjanya secara adil. Sebelum membeli, periksa misi dan nilai dari merek pakaian tersebut untuk mengetahui apakah mereka memprioritaskan kebijakan sosial dan lingkungan, atau periksa peringkatnya di Fashion Transparency Index.
Jangan Pernah Tergoda Untuk Melakukan Pembelian Kilat
Tinjau setiap item di lemari pakaian Anda dan tanyakan, "Sudah berapa kali saya memakai ini?" Jika jawabannya dalam satu digit, jujurlah dan tanyakan pada diri Anda mengapa hal tersebut terjadi. Apakah karena warna, bentuk, panjang, atau kain yang tidak nyaman? Apakah itu terkait dengan emosi seperti ketidakamanan, kesedihan, rasa kepemilikan, atau kebosanan? Berdasarkan jawaban Anda, kenali pemicu kebiasaan belanja pakaian Anda untuk menolak pembelian mendadak dan tidak perlu.
Jangan Ragu Untuk Membeli Pakaian Bekas
Jika Anda tidak ingin berhenti berbelanja pakaian sama sekali, ada pendekatan yang lebih ramah yang dapat Anda coba. Sebelum membeli baju baru, lihat dulu apakah Anda bisa menemukan baju bekas. Kunjungi badan amal, toko barang antik, atau toko barang bekas, atau pinjam pakaian dari teman. Memilih opsi pakaian bekas lebih baik dalam mengurangi permintaan akan produksi pakaian baru dan meminimalkan jumlah pakaian yang berakhir di tempat pembuangan sampah.
Sumbangkan Pakaian Anda, Jangan Dibuang
Jika celana jeans favorit Anda sudah tidak muat lagi atau ada banyak pakaian yang tidak ingin Anda pakai lagi, pertimbangkan untuk menyumbangkannya daripada membuangnya. Carilah pusat donasi, panti asuhan, atau butik penjualan baju bekas, dimana Anda dapat menyumbangkan pakaian Anda. Dengan cara ini, Anda dapat mengurangi limbah fesyen Anda. Pastikan pakaian yang Anda sumbangkan dalam keadaan bersih dan layak pakai.