Penelitian: Perlahan Bumi akan kembali jadi satu benua besar
Manusia di Bumi sudah menyaksikan muncul dan hilangnya beberapa benua besar atau superbenua di masa lalu, termasuk Columbia, Pangaea, dan Rodinia. Daratan luas Pangaea yang menggabungkan tujuh benua menjadi satu benua raksasa pecah 200 juta tahun yang lalu. Menurut para ilmuwan, kita 200 juta tahun lagi lamanya dari superbenua baru. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Geological Magazine pada 2018 membahas semua skenario yang mungkin terjadi.
Tentang skenario pertama
Samudra Pasifik memiliki serangkaian zona subduksi yang memicu beberapa gempa bumi dan terbentuknya gunung berapi. Itulah alasan gempa bumi terjadi di tepi Samudra Pasifik, yang juga disebut Cincin Api. Aktivitas tektonik tersebut akan membuat Amerika menabrak Antartika utara hingga akhirnya membentur Afrika, Eropa, dan Asia. Australia akan bergabung dengan Asia Timur. Proses ini akan membentuk Novopangea, sebuah mega-benua.
Bagaimana jika Pasifik dan Atlantik menutup?
Pasifik dan Atlantik masing-masing berusia 200 juta dan 180 juta tahun. Jika keduanya menyatu, maka akan muncul superbenua Aurica. João C. Duarte, profesor yang menelurkan hipotesis Aurica mengatakan, "Kalau nanti Samudra Hindia terbuka, dan Pasifik serta Atlantik menutup, ketujuh benua akan menjadi satu Aurica besar di sekitaran khatulistiwa."
Tentang teori Amasia
Teori Amasia, yang namanya berasal dari perpaduan Amerika dan Asia, berspekulasi bahwa Samudra Arktik akan menutup lalu Atlantik dan Pasifik akan terus membuka. Selain Antartika, semua benua akan berhenti di dekat Kutub Utara ketika bergerak ke utara. Dengan demikian, Antartika berada di satu sisi dengan satu lautan besar yang mengelilingi Kutub Utara.
Bagaimana pengaruh letak daratan Amasia terhadap iklim?
Jika skenario Amasia terjadi, maka sirkulasi samudra yang disebut arus termohalin akan terganggu karena kurangnya daratan di antaranya. Kutub akan semakin dingin karena sistem sirkulasi laut dalam yang terus bergerak memindahkan panas dari khatulistiwa ke kutub. Kutub bakal tertutup es sepanjang tahun. Saking dinginnya, Amasia dapat melenyapkan kehidupan di muka Bumi.
Bagaimana pengaruh letak daratan Aurica terhadap iklim?
Superbenua Aurica akan sedikit hangat dan kering dibandingkan iklim yang kita alami di Bumi saat ini, karena diduga dekat dengan khatulistiwa. Michael Way, ilmuwan di NASA Goddard Institute for Space Studies meyakini bahwa skenario Aurica lebih mungkin terjadi daripada Amasia. Kepunahan massal pun masih bisa terjadi karena ada kemungkinan berbagai spesies sulit bertahan hidup.