5 buku penuh makna yang karakter utamanya hewan
Hewan selaku tokoh utama dalam plot novel tidak hanya seru dan menarik perhatian orang dewasa, tetapi juga menjadi bacaan yang bagus untuk anak-anak yang kurang suka membaca buku. Karakter selain manusia dalam bentuk alegori memberikan sentuhan emosional dan kedalaman pada cerita, menjadikannya bacaan yang menghibur. Simak lima buku dengan karakter utama hewan yang akan mengubah pola pikir Anda berikut ini.
'Animal Farm' karya George Orwell
Karangan klasik George Orwell yang tak lekang waktu ini diterbitkan tahun 1945. Ini satir politik yang menyoroti filosofi komunis dan sosialis selama periode Stalinisme di Uni Soviet. Ceritanya mengisahkan sekelompok hewan yang dipimpin oleh babi, yang mengecam eksploitasi mereka di tangan manusia. Namun, sang babi akhirnya bergandengan tangan dengan manusia dan mulai mengeksploitasi hewan lain demi keuntungan pribadi.
'Watership Down' karya Richard Adams
Novel petualangan karya Richard Adams ini membahas rumah dan rasa kepemilikan serta menyampaikan pesan tentang penyakit masyarakat pada manusia. Kelinci dan marmut menjadi protagonis dan antagonis dalam novel tersebut. Sekelompok kelinci sedang mencari rumah setelah manusia menghancurkan lingkungan mereka. Kisahnya mengikuti perjuangan para kelinci melawan manusia perusak dan hewan lain demi melindungi kawanan dan tempat tinggal mereka.
'Horse Heaven' karya Jane Smiley
Pertama terbit tahun 2000, novel ini memberikan gambaran terperinci dan luas tentang dunia pacuan kuda serta peternakan. Ceritanya berlatar arena pacuan kuda di mana sang pelatih dan joki mendapat tekanan besar. Dikisahkan dari sudut pandang seekor kuda, buku tersebut mengangkat perkembangan karakter manusia dan kuda pada semua fase kehidupan, baik suka maupun duka.
'The Art of Racing in the Rain' karya Garth Stein
Karangan penulis Amerika Garth Stein, novel yang menyentuh hati ini diterbitkan tahun 2008. Narasi ceritanya dibawakan oleh seekor anjing cerdas bernama Enzo, yang menjadi bagian penting dalam kehidupan Denny Swift, seorang pembalap mobil. Dia mendidik dirinya sendiri dengan menonton TV dan mengamati kehidupan manusia. Novel tersebut menggunakan analogi balap untuk menjelaskan bagaimana mengatasi rintangan-rintangan hidup terberat.
'Maus: A Survivor's Tale' karya Art Spiegelman
Dipublikasikan tahun 1980, Maus merupakan satu-satunya novel grafik yang memenangkan Hadiah Pulitzer. Dikisahkan, Art Spiegelman mewawancarai ayahnya soal pengalaman hidupnya selaku korban Holocaust dan seorang berdarah Yahudi Polandia. Spiegelman menggambarkan berbagai agama, ras, dan etnis sebagai hewan-hewan: Eropa sebagai perangkap tikus besar, Jerman sebagai kucing, dan Yahudi sebagai tikus.