Lima peraturan restoran yang aneh dari seluruh dunia
Dalam sebuah peristiwa kuliner yang menarik perhatian di seluruh dunia, sebuah restoran di Amerika Serikat menjadi berita utama dengan memperkenalkan sebuah peraturan yang mengharuskan orang tua mendenda anak-anak yang berperilaku buruk. Langkah ini disambut dengan berbagai pendapat. Namun, restoran ini bukanlah satu-satunya restoran yang memiliki peraturan yang tidak biasa. Di sini, kami menelusuri peraturan restoran aneh dari seluruh dunia yang membuat para pengunjung garuk-garuk kepala.
Bersantap dalam keheningan di Jepang
Di negeri matahari terbit, sebuah restoran di Tokyo telah menarik perhatian penduduk setempat dan wisatawan dengan aturan keheningannya. Di Ichiban Soto, pengunjung didorong untuk menikmati hidangan mereka dalam suasana hening. Tidak ada yang boleh berbicara, dan bahkan bisikan sekecil apa pun bisa mengakibatkan pengusiran dengan cepat. Ini adalah meditasi kuliner di mana pengunjung fokus sepenuhnya pada makanan.
Masakan Swiss yang memperhatikan jam
Di kota La Chaux-de-Fonds yang indah di Swiss, ada sebuah restoran dengan kebijakan yang cukup ketat. L'Heure Précise, atau "Jam Tepat," sesuai dengan namanya. Pelanggan harus mematuhi slot waktu tertentu untuk makan, dan jam menentukan segalanya. Terlambat satu menit saja akan membuat Anda kecewa, karena staf restoran ini sangat teliti dalam menghitung waktu untuk setiap hidangan.
Menu misteri Korea Selatan
Petualangan bersantap yang tiada duanya dapat ditemukan di jalanan Seoul yang ramai. Restoran Gwi-Yeop-Jip memiliki aturan yang unik: pengunjung tidak akan tahu apa makanan itu sebelum mencicipinya. Menu tetap menjadi rahasia yang dijaga dengan baik, dan pengunjung harus mengandalkan indera perasa, penciuman, dan intuisi kuliner mereka untuk menavigasi hidangan.
Restoran dengan tema busana di Jerman
Di Berlin, sebuah restoran bernama "Das Kleiderhaus" memberlakukan aturan berpakaian yang membawa konsep pakaian formal ke tingkat yang lebih tinggi. Di sini, para tamu diharuskan mengenakan berbagai kostum aneh, mulai dari baju besi Viking hingga gaun era Renaisans. Aturan ini menambahkan sentuhan keanehan pada pengalaman bersantap dan mendorong pengunjung untuk merangkul jiwa seni mereka sambil menikmati hidangan.