Bagaimana Barbie Menjadi Panutan Mode Sepanjang Masa Bagi Anak Perempuan
Selama lebih dari enam dekade, Barbie telah berdiri sebagai sosok ikonik di dunia mainan dan budaya populer bagi banyak anak perempuan di seluruh dunia. Diperkenalkan pada tahun 1959 oleh Ruth Handler, salah satu pendiri Mattel Inc., Barbie bukan sekadar boneka biasa. Dia berevolusi menjadi panutan sepanjang masa, menginspirasi gadis-gadis untuk bermimpi besar, merangkul keragaman, dan menantang norma-norma masyarakat.
Perpaduan Antara Kekuatan dan Feminitas
Saat film Barbie bersiap untuk dirilis pada 21 Juli, kami mempelajari bagaimana boneka ikonik tersebut menginspirasi para gadis untuk menjadi kuat, ambisius, dan penyayang tanpa mengorbankan jiwa feminim mereka. Terlepas dari persepsi kuno bahwa kekuatan dan feminitas tidak selaras, Barbie secara konsisten menyampaikan pesan bahwa anak perempuan dapat mencapai apa pun yang mereka cita-citakan, menentang ekspektasi masyarakat dalam sejarah yang panjang.
Mengambil Peran Sebagai Astronot, Dokter, Pilot, dan Banyak Lagi
Semboyan Barbie, "Anda bisa menjadi apa saja", dapat dilihat di setiap kotak Barbie yang Anda beli. Situs web perusahaan dengan bangga menyatakan, "Barbie berkomitmen untuk menyoroti pemberdayaan panutan di masa lalu dan masa kini dalam upaya untuk menginspirasi lebih banyak perempuan." Dia telah mengambil berbagai peran, seperti astronot, dokter, pilot, dan banyak lagi, khususnya profesi di bidang IPTEK yang didominasi laki-laki.
Fase Yang Dipertanyakan Dalam Perjalanan Barbie
Perjalanan Barbie sebagai ikon budaya juga memiliki beberapa fase yang dipertanyakan. Menggambarkan sebagian besar tubuh kurus, putih, dan "sempurna" menurut standar Barat, Barbie telah menetapkan standar kecantikan yang tidak realistis untuk gadis-gadis muda. Namun, selama bertahun-tahun, Mattel mencoba menjawab kritik tersebut dengan memperkenalkan Barbie dalam berbagai bentuk tubuh, warna kulit, dan warna rambut untuk menjadikan merek tersebut lebih inklusif dan relevan.
Mewakili Keragaman dan Inklusi
Barbie modern bersikap lebih inklusif, menunjukkan kepada anak kecil keindahan keragaman dan merangkul mereka yang mungkin terlihat berbeda dari diri mereka sendiri. Baru-baru ini, Mattel merilis boneka yang terinspirasi dari sosok di kehidupan nyata dalam ranah dunia olahraga, termasuk atlet paralimpiade. Ada boneka yang mirip Manasi Joshi, juara dunia para-badminton, yang memiliki kaki prostetik. Boneka lain juga terinspirasi oleha Madison De Rozario, seorang atlet kursi roda.
Dari Plastik Hingga Menjadi Ikon Yang Menginspirasi
Barbie yang bertujuan awal mengambil peran sebagai mainan plastik dengan satu-satunya tujuan bermain, telah tumbuh menjadi sosok inspiratif yang mewakili bayak aspek. Transformasi Barbie sangat luar biasa, saat dia melepaskan diri dari stereotip tradisional dan norma masyarakat, mendorong para gadis untuk bermimpi besar dan menantang konvensi. Melalui pilihan karirnya yang beragam dan representasi yang inklusif, dia terus menginspirasi gadis-gadis muda yang haus akan inspirasi.