Kegilaan perawatan kulit anak: Apakah keriuhan ini bisa dibenarkan?
Belakangan ini, media sosial telah memainkan peran penting dalam membentuk tren kecantikan, dengan para pemengaruh dan penggemar kecantikan yang berkontribusi pada normalisasi rutinitas perawatan kulit yang luas. Para remaja yang dijuluki "Sephora kids" oleh orang dewasa, membenamkan diri mereka dalam dunia perawatan kulit, memicu kekhawatiran di antara para orang tua dan para ahli. Mari kita ketahui jebakan dari kemanjaan yang berlebihan ini dan apakah hal ini dapat dibenarkan.
Potensi masalah
Para kritikus berpendapat bahwa memperkenalkan anak-anak pada rejimen perawatan kulit yang rumit mungkin lebih berbahaya daripada manfaatnya. Formulasi mahal yang sering kali ditargetkan untuk orang dewasa mungkin tidak memberikan manfaat yang substansial bagi kulit yang masih muda dan kenyal. Selain itu, bahan aktif yang ditemukan dalam banyak produk perawatan kulit dewasa, seperti retinol dan asam pengelupasan kulit, dapat menjadi ancaman bagi pelindung kulit yang sedang berkembang pada anak-anak praremaja.
Perspektif dokter kulit
Para ahli dermatologi mencatat adanya lonjakan konsultasi dari para orang tua yang mencari nasihat tentang rutinitas perawatan kulit anak mereka. Dr. Vinitha Varghese Panicker, dokter kulit di rumah sakit Amrita, Kochi mengatakan, "Untuk mendorong pengambilan keputusan yang tepat dalam perawatan kulit, hindari produk yang tidak perlu dan sesuaikan rutinitas Anda berdasarkan karakter unik kulit Anda." Ia menambahkan, "Pilihlah masker wajah yang tersedia di pasaran yang disesuaikan dengan masalah kulit Anda daripada bereksperimen dengan bahan-bahan dapur."
Panduan untuk kulit bebas masalah
Kulit remaja, terutama mereka yang belum mengalami pubertas, membutuhkan pendekatan yang lebih sederhana dan lembut. Dr. Varghese mengatakan, "Memakai tabir surya sangat penting sepanjang tahun. Kita harus menghindari formulasi kontemporer untuk mencerahkan kulit yang berpotensi merusak kulit daripada memperbaiki, memulihkan dan melindungi kulit." Selain itu, Dr. Varghese mengatakan saat mempertimbangkan perawatan kulit, disarankan untuk menghindari wewangian, sulfat, dan paraben.
Kompleksitas kulit remaja
Selama masa pubertas, remaja mengalami perubahan hormon yang memengaruhi kulit mereka. Menurut Dr. Varghese, kulit bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu karena faktor-faktor seperti nutrisi, kondisi tempat kerja, dan elemen lingkungan. Fluktuasi hormon dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak, membuat remaja rentan terhadap masalah seperti jerawat dan sensitivitas yang meningkat. Faktor-faktor ini berkontribusi pada kebutuhan akan pendekatan yang tepat untuk perawatan kulit.
Hindari melakukan hal yang berlebihan
Meskipun perawatan kulit dapat bermanfaat, namun ada risiko jika dilakukan secara berlebihan. Penggunaan produk tertentu secara berlebihan atau bahan-bahan yang keras dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi. Selain itu, menggosok atau mencabut noda secara agresif dapat memperburuk masalah kulit. Mengedukasi remaja tentang pentingnya moderasi dan kelembutan dalam rutinitas perawatan kulit mereka adalah hal yang sangat penting.