Stoikisme: Hal-hal yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan modern
Stoikisme muncul sebagai sebuah filosofi, yaitu cara hidup yang paling terkenal di era Romawi kuno sekitar 50-100 Masehi. Padahal, orang Yunanilah yang memelopori pemikiran tersebut. Bahkan setelah dua milenium berlalu, filosofi tersebut masih menemukan relevansinya di dunia kita yang modern, dan memang demikian. Baca terus untuk mengetahui pengertiannya dan bagaimana kita bisa mempraktikkan stoikisme dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapkan target dan lepaskan diri dari hasil
Hasil dari pekerjaan tertentu yang kita lakukan, selain dari upaya kita, juga bergantung pada keadaan eksternal yang biasanya berada di luar kendali kita. Tetapkan target yang terkait dengan upaya kita. Misalnya, saat mempersiapkan wawancara untuk mendapatkan pekerjaan, daripada menetapkan target untuk mendapatkan pekerjaan, buatlah target untuk berpakaian dengan rapi dan menjawab setiap pertanyaan dengan upaya terbaik.
Apa yang dimaksud stoikisme?
Ini adalah filosofi hidup yang memaksimalkan emosi positif, mengurangi emosi negatif, dan membantu seseorang untuk mengasah nilai-nilai karakternya. Setiap saat, dalam situasi apa pun, dan pada tahap kehidupan apa pun, stoikisme menyediakan kerangka untuk hidup dengan baik.
Berusaha keras untuk mewujudkan karakter dan kebaikan
Menurut DailyStoic.com, empat nilai yang paling penting adalah: Keberanian - Bersedia menghadapi hal-hal yang sulit dan menyakitkan secara langsung. Kesederhanaan - Menghindari segala macam yang berlebihan, baik itu makanan, kemewahan, waktu luang, atau apa pun. Keadilan - Melakukan hal yang benar, walaupun tidak nyaman, sulit, atau mahal. Kebijaksanaan - Berusaha mengetahui kebenaran, terus-menerus belajar, dan tetap berpikiran terbuka.
Latih ketahanan saat menghadapi rintangan
Kita menjadi semakin baik setelah mengalami tekanan dan cobaan, dan bagi penganut stoikisme, rintangan memberikan jalan. Tujuannya adalah untuk melihat kesulitan melalui perspektif yang benar dan tidak membiarkan ketenangan pikiran seseorang dihancurkan oleh kesulitan itu. Tidak ada orang yang menginginkan kesulitan, tetapi itu elemen penting dalam pembentukan karakter seseorang. Penganut stoikisme mencari pelajaran dalam segala hal yang terjadi dalam hidup.
Fokus pada apa yang dapat kita kendalikan
Salah satu pilar filosofi stoikisme adalah tidak membiarkan keadaan di luar kendali kita mengganggu keseimbangan. Kita semua menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi untuk mengkhawatirkan hal-hal di luar kendali kita. Padahal, mencoba memengaruhi hal-hal di luar kendali kita adalah usaha yang sia-sia. Dalam stoikisme, seseorang berupaya membenahi hal-hal yang dapat kita pengaruhi.
Memberi contoh
Orang cenderung belajar lebih banyak dari mengamati cara hidup seseorang daripada daripada instruksi apa pun yang mungkin diberikan kepadanya. Jika seseorang memberi tahu kita bagaimana menjadi orang yang lebih baik, implikasinya adalah kita saat ini bukanlah orang yang baik. kita pun merasa dihakimi. Namun, jika diperlihatkan cara menjadi orang yang lebih baik, kita mungkin terinspirasi untuk mengikuti teladan tersebut.