Penyakit arteri perifer: Gejala, penyebab, dan pengobatan
Penyakit arteri perifer (PAP) adalah risiko besar untuk serangan jantung dan stroke. Ini lebih sering terjadi pada orang Afrika-Amerika, dibandingkan dengan kelompok lain. Pria berisiko sedikit lebih tinggi terkena PAP daripada wanita. Perokok juga lebih mungkin mengembangkan kondisi ini. Teruslah membaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang gejala, penyebab, dan pengobatan penyakit ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan Anda.
Apa itu penyakit arteri perifer?
Penyakit arteri perifer adalah masalah umum di mana pembuluh darah sempit membatasi aliran darah ke lengan atau kaki. Pada kondisi ini, kaki (biasanya) tidak mendapatkan cukup darah untuk memenuhi kebutuhannya, yang dapat menyebabkan nyeri saat berjalan dan gejala lainnya. Ini biasanya merupakan tanda penumpukan timbunan lemak di arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Apa saja gejala PAP?
Banyak orang dengan PAP tidak menyadari mereka memilikinya karena seringkali tidak ada gejala. Namun, beberapa tanda yang mungkin terjadi antara lain rambut rontok pada kaki dan tungkai, nyeri pada otot paha atau betis saat berjalan atau menaiki tangga, dan mati rasa pada kaki. Ini juga dapat menyebabkan kuku kaki yang tumbuh lambat dan rapuh, kesulitan menemukan denyut nadi di kaki, dan disfungsi ereksi pada pria.
Apa yang menyebabkan PAP?
PAP terutama disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut aterosklerosis, di mana material lemak menumpuk di dalam arteri seiring waktu. Penumpukan ini secara bertahap mempersempit arteri, dan membatasi aliran darah. Faktor yang kurang umum berkontribusi terhadap PAP termasuk pembekuan darah yang terbentuk di arteri, cedera pada tungkai, dan struktur otot atau ligamen atipikal. Dalam istilah yang lebih sederhana, arteri tersumbat oleh lemak, yang merupakan biang keladinya.
Apa saja faktor risiko PAP?
Memiliki kondisi seperti diabetes, merokok, obesitas, tekanan darah tinggi, usia, kolesterol tinggi, riwayat keluarga penyakit jantung, atau peningkatan kadar protein C-reaktif atau homosistein dapat meningkatkan risiko PAP. Jika Anda sudah memiliki penyakit jantung, ada satu dari tiga kemungkinan Anda juga menderita PAP. Merokok meningkatkan risiko PAP empat kali lipat dibandingkan non perokok.
Tindakan pencegahan apa yang dapat Anda lakukan?
Ada beberapa langkah kunci yang dapat Anda ambil untuk mencegah PAP. Pertama, hindari merokok, karena ini adalah satu-satunya faktor risiko terbesar yang ada dalam kendali Anda. Kedua, menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah yang sehat. Jika Anda menderita diabetes, sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah Anda. Mengadopsi diet bergizi dan melakukan olahraga teratur juga penting.
Bagaimana cara merawat PAP?
PAP dapat diobati dengan berbagai cara. Salah satu metodenya adalah angioplasti, yang melibatkan penyisipan tabung tipis dengan balon kecil ke dalam arteri untuk melebarkannya dan memulihkan aliran darah dengan mendorong keluar plak. Obat-obatan seperti cilostazol dan pentoxifylline dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan sirkulasi. Dalam kasus yang lebih serius, operasi pencangkokan bypass dapat mengarahkan aliran darah di sekitar arteri yang tersumbat.