Viral di TikTok, apa itu Green Line Test?
Apa ceritanya
"Green line test" atau tes garis hijau yang menghebohkan Internet saat ini ternyata dapat mengungkap banyak hal tentang hubungan pasangan.
Cara pasangan berdiri bersama saat berfoto dapat menunjukkan siapa yang "alfa" dalam hubungan itu.
Tren tersebut dimulai oleh TikToker @jackmacbarstool dengan foto Kim Kardashian dan Pete Davidson yang bersandar pada Kim.
Lurus atau miring?
Apa tujuan Green Line Test?
Dalam tes ini garis hijau digambar di atas postur dua orang untuk mengetahui garis mana yang condong ke yang lain dan garis yang lurus.
Yang berdiri tegak, adalah yang berkuasa dalam hubungan, sedangkan yang condong sebenarnya menyesuaikan diri dengan yang lain.
Foto Pangeran Harry dan Meghan Markle, serta Jada dan Will Smith pun diunggah sebagai contoh.
'Condong berarti lemah'
Teori ini diciptakan seorang pengguna Twitter
Teori ini diciptakan pengguna Twitter @alpharivelino yang menjelaskannya sebagai berikut: "Ketika pria mencondongkan diri pada pasangannya, dia mengungkap bahwa dialah yang membutuhkan dan lebih rendah. Dia mengungkap bahwa pola pikirnya lemah, dan bahwa dia bergantung pada pasangannya. Inilah yang membuat pasangan kurang tertarik. Wanita mencari kekuatan dan kepercayaan diri pada pria, bukan kelemahan."
Indonesia Pos
Satu dari sekian banyak cuitan Rivelino
Soft man. Hard woman pic.twitter.com/r19jVUc5c8
— Rivelino (@alpharivelino) April 20, 2022
Tanpa penjelasan ilmiah
Benarkah tes ini membantu memahami hubungan?
Sepertinya tidak ada penjelasan ilmiah untuk teori tersebut.
Sebagian besar foto yang diunggah menampilkan pria (yang lebih tinggi) mencondongkan badan ke wanita, dan pria itu dikritik karena tidak dominan!
Logikanya, orang yang lebih tinggi akan miring ke arah orang yang lebih pendek saat berfoto karena perbedaan tinggi.
Apakah sikap ini membuat si pria tampak patuh atau lemah?
Pendapat ahli
Pakar menepis 'teori' ini
Ahli kesehatan mental dan hubungan Dr. Rachna Khanna Singh mengatakan, "Ini bukan teori yang valid. Pasangan mencondongkan badan kepada kita tidak berarti dia lemah."
"Zaman sekarang, kita mengangkat kesetaraan dalam hubungan, dan perempuan mendorong pria untuk mengekspresikan diri.
"Foto, terutama selebriti, tidak selalu natural. Bahasa tubuh bisa menunjukkan kualitas suatu hubungan, tapi satu foto saja tidak cukup."
Pendapat ahli
Pendapat pakar hubungan lain
"Teori ini sekadar teori. Memang benar satu pasangan lebih dominan daripada yang lain, tapi itu tidak bersifat konstan dalam semua aspek," demikian pendapat pakar Hubungan, aktivis sosial, dan penulis Nisha JamVwal.
"Setiap individu bertanggung jawab dalam aspek yang berbeda, misalnya wanita mungkin bertanggung jawab mengatur rumah, sementara pria bertanggung jawab atas rencana keuangan."
Penyataan
Sebuah foto tidak bisa mengungkap kisah sebenarnya: JamVwal
"Kita tidak bisa serta-merta membuat pernyataan berdasarkan foto yang menampilkan orang membungkuk karena kelelahan atau bahkan kekurangan kalsium. Berspekulasi berdasarkan satu foto itu terlalu dini," timpal JamVwal.