#HealthBytes: Apa itu fonio? Yang perlu diketahui tentang serealia super ini
Fonio adalah keluarga padi-padian yang berasal dari Afrika Barat dan telah dipergunakan sejak zaman dahulu. Bijinya biasanya dikonsumsi dalam bentuk bubur, tetapi dapat pula dimanfaatkan sebagai pengganti biji-bijian lain. Proses menanam hingga memanen tanaman ini hanya butuh enam sampai delapan minggu, setelah itu fonio bisa disimpan tanpa berisiko terkena hama.
Dua jenis: Satunya berwarna putih, satu lagi paling umum dikonsumsi
Fonio terbagi ke dalam dua jenis, yaitu: Digitaria iburua dan Digitaria exilis. Digitaria iburua: Jenis fonio ini berwarna putih dan memiliki bulir hitam atau cokelat. Iburua paling banyak tumbuh di Nigeria, Togo, dan Benin. Digitaria exilis: Ini merupakan varian yang paling umum dikonsumsi di antara kedua jenis tersebut. Lokasi tumbuhnya dari Senegal hingga Chad dan di Nigeria bagian tengah.
Tambahan yang sehat: Kaya akan asam amino yang mengandung sulfur
Fonio kaya akan asam amino yang mengandung sulfur: metionina dan sisteina. Jika metionina berfungsi membuat kulit kenyal, menyuburkan rambut, dan memperbaiki jaringan kulit, sisteina merupakan asam amino non-esensial yang dibutuhkan untuk pembentukan protein dan penetralan racun dalam tubuh. Keduanya tidak terdapat pada biji-bijian seperti jagung, gandum, dan beras, sehingga fonio cocok disertakan dalam diet vegetarian.
Bebas gluten, aman bagi yang punya intoleransi gluten
Gluten adalah protein yang terdapat dalam biji-bijian seperti gandum serta barli dan berfungsi menyatukan bahan-bahan. Namun, gliadin yang ada di gluten dapat mengakibatkan efek samping buruk pada sebagian orang. Fonio secara alami terbebas dari gluten sehingga jadi substitusi yang sesuai untuk biji-bijian berkandungan gluten. Kendati demikian, Anda perlu mencampur tepung dengan bahan pengikat agar teksturnya elastis.
Secara tradisional dikonsumsi sebagai sereal sarapan, tetapi serbaguna
Fonio memiliki rasa khas kacang-kacangan dan mudah meresap bersama makanan pelengkapnya. Biji-bijian ini secara tradisional dikonsumsi sebagai sereal sarapan dan tepungnya digunakan untuk pembuatan kue. Anda juga bisa menaburkan fonio ke salad dan menambahkannya ke sup. Tapi ternyata serealia yang satu ini mulai banyak dijadikan pengganti beras, couscous (hidangan Afrika Utara), millet, dan quinoa.