Apa itu dermatografia dan bagaimana pencegahannya
Dermatographia merupakan kondisi kulit yang juga dikenal dengan sebutan tulisan kulit atau skin writing. Saat penderita dermatografia menggaruk kulitnya, area yang tergores berubah kemerahan dan membengkak di sepanjang goresan tersebut. Kondisi ini dijuluki pula dermografisme atau dermatographic urticaria. Namun, tanda tersebut akan hilang dalam waktu 30 menit. Sekitar lima persen orang di bumi mengalami kondisi ini.
Begini kata ahli
Kata dermatografia dapat dibagi menjadi "derm" yang berarti kulit dan "grafia" yang berarti menggambar. Ini adalah kondisi terjadinya goresan pada kulit yang menyebabkan reaksi alergi sesaat bernama "wheal" (bekas) yang terlihat seperti luka yang bengkak dan terkadang merah. Bintik-bintik ini mengikuti bentuk goresan pada kulit dan disebabkan oleh pelepasan histamin yang terlokalisasi.
Apa yang memicu kemerahan ini?
Penyebab pasti dermatografisme masih belum jelas. Diyakini bahwa bekas atau whealing terjadi karena pelepasan histamin, senyawa kimia yang diproduksi di dalam tubuh ketika mencurigai adanya alergen yang menyerang. Histamin mengakibatkan pembengkakan, yang merupakan reaksi berlebihan karena tidak adanya alergen. Air hangat dari pancuran, mandi, dan sauna dapat memperburuk gejalanya.
Pendapat ahli
Dr. Sonali Chaudhary, ahli dermatologi integratif dan kosmetik mengatakan, "Kemerahan dapat terjadi dalam waktu 5-10 menit dan bertahan selama sekitar 20-30 menit. Dalam kasus yang tertunda, kondisi ini berkembang perlahan dan berlangsung selama berjam-jam. "Faktor pemicunya berbeda-beda untuk tiap orang; bisa berupa makanan, suhu, stres, bahan kain, emosi, atau olahraga. "Ini bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun. Tetapi, kulit kepala atau alat kelamin jarang terkena."
Siapa yang rentan terhadap kondisi ini?
Dermatografia dapat menyerang siapa saja tetapi hanya sekitar 2-5% populasi dunia yang mengalami kondisi ini. Kita mungkin menderita dermatografia jika masih remaja atau berusia 20-an tahun. Kita lebih berisiko terdampak kondisi ini bila memiliki kulit kering atau dermatitis. Kemungkinan kita menderita dermatografia juga lebih besar jika orang lain dalam keluarga kita mengalaminya.
Apakah ada pengobatan?
"Kondisi ini tidak mengancam jiwa. Tidak ada pengobatan khusus selain menjauhi pemicu-pemicunya," ujar Dr. Chaudhari. Namun, dia merekomendasikan beberapa tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan yang sebaiknya dilakukan: 1. Atasi pemicunya dan hindari. 2. Menjaga kelembapan dan hidrasi kulit. 3. Hindari menggaruk area kulit yang terdampak. 4. Hanya mengonsumsi obat anti-alergi setelah berkonsultasi dengan dokter. (anti-alergi memiliki sejumlah efek samping).