Apa itu body positivity dan bagaimana cara menerapkannya?
Body positivity berfokus pada penerimaan terhadap semua bentuk tubuh, terlepas dari ukuran, warna kulit, dan kemampuan fisik. Gerakan ini menantang standar kecantikan yang diciptakan oleh media massa saat ini sebagai konstruksi sosial yang berbahaya. Para pendukungnya merasa bahwa kita harus menghargai fungsi dan kesehatan tubuh manusia, bukan penampilan fisiknya. Inilah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang body positivity.
Mengapa body positivity penting?
Standar kecantikan di seluruh dunia bukan hanya tidak sehat, tetapi juga menjadi alasan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan mental yang buruk. Tujuan gerakan ini adalah membantu masyarakat memahami bahwa media massa sangat memengaruhi cara seseorang menilai tubuhnya, termasuk pendapatnya tentang makanan, olahraga, pakaian, dan perawatan diri. Sebagai contoh, menurut standar Korea, perempuan dewasa harus memiliki berat badan kurang dari 50 kg!
Sejarah pergerakan
Pada akhir tahun 1960-an, gerakan fat acceptance dimulai dengan tujuan untuk menghilangkan stigma sosial terhadap obesitas. Akan tetapi, istilah "body positivity" muncul pada tahun 1996 ketika seorang psikoterapis membuat situs thebodypositive.org untuk menyediakan materi edukasi yang membantu orang-orang merasa nyaman dengan tubuh mereka. Ketika popularitas gerakan ini naik, fokus yang mulanya pada sikap menerima berat badan bergeser ke arah "semua bentuk tubuh itu indah".
Bagaimana cara bersikap positif terhadap tubuh sendiri?
Alih-alih merendahkan diri sendiri, sumbangkanlah pakaian yang sudah tidak muat dan belilah yang baru. Terus-menerus mengecek berat badan bisa membuat orang terobsesi, jadi berhentilah dan cari kesibukan lain. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain atau dengan masa muda kita. Setiap individu berbeda dan tidak bisa dibanding-bandingkan. Terimalah bahwa penuaan akan mengubah diri kita dan hal itu bukan akhir segalanya.
Bagaimana dampak body positivity sejauh ini?
Konsep ini telah memicu sejumlah perubahan di berbagai penjuru dunia. Model-model ukuran plus pun bermunculan; tampil apa adanya dan menjadi panutan dalam pekerjaan mereka. Beberapa majalah telah berhenti mengedit bagian foto tertentu demi mendorong standar kecantikan yang lebih realistis. Konsep tersebut juga disertakan dalam kampanye-kampanye iklan terkini serta dipromosikan di berbagai platform.
Gerakan body neutrality
Banyak ahli meyakini bahwa gerakan ini membangun budaya yang tidak sehat, sehingga menjadikan orang abai terhadap komplikasi medis yang menyertai obesitas. Gerakan tersebut juga bisa membuat orang terobsesi dengan penampilan dan melupakan aspek-aspek penting dalam hidup lantaran merasa tertekan untuk mencintai tubuhnya. Alih-alih mencintai tubuh bagaimanapun kondisinya, body neutrality berfokus pada fungsi tubuh bagi kita.