Hindari minyak olahan nabati, gunakan 6 bahan alternatif ini
Memasak, makan, dan tetap sehat. Minyak sulingan nabati dibuat menggunakan sejumlah bahan kimia dan diproses secara berlebihan. Kerusakan tidak berhenti di sini karena dimodifikasi dan dihilangkan baunya untuk meningkatkan umur simpannya. Minyak ini kemudian didinginkan, diwarnai, dan dicampur dengan lebih banyak bahan kimia yang membuat makanan yang dimasak dengannya semakin tidak sehat. Berikut adalah lima alternatif untuk minyak olahan tersebut.
Minyak Zaitun
Banyak ahli gizi percaya bahwa minyak zaitun adalah salah satu minyak goreng paling sehat dan serbaguna yang dapat Anda gunakan, asalkan masih murni. Minyak zaitun murni mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik dan beberapa asam lemak tak jenuh ganda yang sehat untuk tubuh. Faktanya, banyak penelitian yang mengaitkan minyak ini dengan kesehatan jantung yang lebih baik.
Minyak Alpukat
Meski dengan titik pengasapan yang lebih tinggi, minyak alpukat sama baiknya dengan minyak zaitun. Tidak memiliki banyak rasa, yang membuatnya lebih cocok untuk memasak. Selain itu, sarat dengan asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, dan bahkan memiliki jumlah vitamin E yang baik untuk diserap. Meskipun harganya mahal, minyak ini lebih baik daripada kebanyakan minyak lainnya.
Minyak Ghee
Ghee adalah bentuk mentega yang diproses dan diperkaya dengan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Mudah disimpan pada suhu kamar, ghee telah terbukti meningkatkan resistensi insulin dalam berbagai penelitian di seluruh dunia. Meskipun tidak cocok untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan, minyak ini masih merupakan pilihan yang lebih baik untuk memasak daripada minyak olahan.
Minyak Wijen
Minyak wijen memiliki titik pengasapan sedang hingga tinggi dan sarat dengan banyak antioksidan. Sesamol dan sesaminol di dalamnya cukup baik untuk jantung dan juga dikenal memberikan efek pelindung saraf terhadap penyakit Parkinson. Cocok untuk menumis dan memasak untuk keperluan umum, minyak ini memiliki rasa pedas nan ringan yang cocok dengan berbagai hidangan.
Minyak Dedak Padi
Minyak Dedak Padi yang diekstrak dari kulit luar butiran beras berguna untuk memasak dengan titik panas yang tinggi. Karena titik pengasapannya yang tinggi, minyak ini banyak digunakan sebagai minyak goreng di banyak negara di benua Asia. Minyak ini adalah sumber vitamin E dan K yang baik, dan sumber lemak tak jenuh poli dan mono yang sangat baik yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.
Minyak Kacang Kenari
Minyak kacang kenari diperkaya vitamin K dan E, seng, kolin, dan fosfor, yang menjadikannya alternatif yang sehat untuk minyak olahan nabati. Minyak ini juga sarat dengan antioksidan yang terkait dengan penelitian untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengontrol diabetes, dan baik untuk kesehatan kulit. Titik pengasapannya yang rendah mungkin bukan pilihan yang paling ideal tetapi dapat digunakan dalam makanan dengan berbagai cara.