5 mitos penurunan berat badan yang tidak boleh lagi dipercayai
Penurunan berat badan adalah proses yang tidak sebentar. Pilihan diet cerdas yang dikombinasikan dengan gaya hidup sehat menjadikan upaya kita menurunkan berat badan semakin produktif. Namun demikian, ada orang yang mengambil jalan pintas dengan diet ketat, steroid berbahaya, dan sebagainya demi mengurangi berat. Jadi, sebelum Anda memulai program pelangsingan, mari kita bongkar sejumlah kebohongan, mitos, dan kesalahpahaman seputar penurunan berat badan.
Suplemen dapat membantu menurunkan berat badan
Suplemen tertentu mengklaim dapat membakar lemak tubuh. Padahal kenyataannya, suplemen itu tidak efektif sekaligus dapat membahayakan. Sebagian besar klaim hanyalah strategi pemasaran, dan sayangnya, orang-orang terpengaruh dengan strategi ini dan menghabiskan uang untuk membeli suplemen. BPOM Amerika Serikat menyatakan, kebanyakan suplemen mengandung bahan-bahan yang dilarang, belum diteliti, atau terdapat dalam obat resep.
Karbohidrat bikin gemuk
Karbohidrat mendapatkan reputasi buruk dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, serat merupakan salah satu jenis karbohidrat. Kalau kita menghindari karbohidrat, asupan serat kita akan turun, sehingga mengurangi energi. Faktanya, biji-bijian dan makanan yang kaya karbohidrat seperti beras merah dan quinoa sangatlah menyehatkan. Namun, jika Anda mencoba menurunkan berat badan, pastikan Anda tidak menggoreng makanan berpati.
Lemak akan picu kenaikan berat badan
Tidak benar! Lemak tidak berpengaruh langsung pada penambahan berat badan. Padahal, kalau kita mengonsumsi lemak dalam jumlah yang sehat, berat badan kita tidak akan bertambah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat mengakibatkan penurunan berat badan. Selain itu, konsumsi lemak sehat seperti alpukat dan kenari mencegah rasa lapar, sehingga membantu menurunkan berat badan.
Diet-diet penurunan berat badan itu efektif
Diet penurunan berat badan tidak membantu bagi sebagian besar orang. Diet sebenarnya tidak efektif dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa 85% orang yang mengikuti diet penurunan berat badan kembali ke berat badan sebelumnya dalam waktu satu tahun. Sejumlah diet juga membatasi asupan nutrisi yang bisa jadi berbahaya. Kita membutuhkan rencana yang lebih berkelanjutan daripada sekadar melakukan diet untuk mengurangi berat badan.
Makan pagi memengaruhi penurunan berat badan
Melewatkan sarapan bukan hal yang ideal jika Anda ingin tetap sehat. Namun, itu tidak berarti bahwa sarapan berkaitan dengan penurunan berat badan. Beberapa studi menemukan bahwa orang yang berada dalam kelompok berat badan sehat juga menerapkan kebiasaan sehat lainnya, itulah sebabnya mereka cenderung berada di kurva yang lebih rendah pada diagram berat badan. Sarapan berprotein yang disertai olahraga teratur akan memberikan hasil.