Mitos mengenai teh yang sudah terlalu lama dipercayai
Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, tetapi sayangnya dikelilingi oleh banyak mitos. Beberapa orang percaya bahwa menambahkan susu ke dalam teh menetralkan manfaat kesehatannya, sebagian yang lain berpikir bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, hal tersebut dan banyak kesalahpahaman lainnya tentang teh sama sekali tidak benar. Hari ini, mari kita singkirkan lima mitos tentang teh dengan fakta.
Mitos 1: Daun teh tidak memiliki umur simpan
Ini salah. Setiap produk manufaktur dilengkapi dengan tanggal kedaluwarsa. Biasanya, teh memiliki umur simpan enam hingga delapan bulan. Walaupun seseorang dapat menambah umur simpannya dengan menambahkan bahan pengawet, hal itu bisa dapat merugikan kesehatan. Sesuai penelitian yang dilakukan, setelah teh melewati masa kadaluarsanya, kadar katekinnya berkurang hingga 32%, membuatnya kurang dapat dan kurang sehat untuk dikonsumsi.
Mitos 2: Minum teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan
Berikut mitos populer tentang teh dan tipu muslihat pemasaran yang diikuti oleh beberapa merek yang disalahkan karenanya. Minum teh hijau tidak bisa secara ajaib mengubah Anda menjadi dewa Yunani. Meskipun mengandung stimulan yang mempercepat metabolisme Anda dengan tingkat yang kecil, dibutuhkan lebih dari itu untuk menurunkan berat badan. Bahkan ahli medis belum menemukan hubungan antar keduanya.
Mitos 3: Teh celup sama baiknya dengan teh bubuk
Di dunia yang serba cepat saat ini, kantong teh celup adalah anugerah bagi orang-orang yang menyukai segala sesuatu yang instan dan dalam perjalanan. Namun, hal yang instan tidak sehat, terutama jika Anda membandingkannya dengan teh biasa. Kantong teh hanya mengandung debu dan udara dari daun teh yang pecah, yang kekurangan nutrisi, minyak, dan aroma. Bahkan kantungnya terbuat dari sutra atau plastik jagung.
Mitos 4: Menambahkan susu ke dalam teh dapat menetralkan manfaatnya
Kesalahpahaman populer lainnya yang beredar adalah bahwa susu dapat menodai manfaat teh bagi kesehatan. Yah, hal ini hanya akan mengakibatkan rasanya tidak enak. Susu kaya akan kalsium, potasium, dan vitamin B2 dan B12, yang bukannya menghilangkan nutrisi teh, malah menambah manfaat aslinya. Journal of Agricultural and Food Chemistry mengatakan jumlah katekin tetap sama dengan atau tanpa susu.
Mitos 5: Minum teh saat musim panas adalah ide yang buruk
Dari musim panas dan musim gugur, musim dingin , dan musim semi, tidak ada bedanya ketika minum teh. Teh dapat dinikmati setiap musim dan kapan saja sepanjang hari karena sehat, tidak memiliki bahan atau pengawet buatan, dan rendah kalori. Sedangkan untuk musim panas, mengonsumsi secangkir teh panas bisa membuat Anda berkeringat, sehingga membantu tubuh Anda lebih cepat dingin.