Mitos mengenai donasi organ yang tidak boleh lagi dipercayai
Donasi organ didefinisikan sebagai proses di mana seseorang menyumbangkan organ yang sehat dan dapat ditransplantasikan baik saat masih hidup atau setelah kematiannya. Meskipun itu adalah hal yang sangat mulia untuk dilakukan, banyak mitos di sekitarnya yang menghalangi seseorang untuk melakukan perbuatan baik ini. Sebagai catatan, mari kita menyanggah lima kesalahpahaman paling umum tentang donasi organ dengan fakta tentang masalah tersebut.
Mitos 1: Siapapun bisa menjadi pendonor organ
Tidak, tidak semua orang bisa mendonorkan organnya. Berbagai pembatasan medis yang berlaku secara otomatis dapat mendiskualifikasi seseorang untuk menyumbangkan bagian tubuhnya. Misalnya, ahli bedah tidak mentransplantasikan organ vital seperti jantung dari orang yang sudah mati total karena mereka tidak memiliki detak jantung lagi. Bahkan pada saat kematian pendonor organ, dokter hanya boleh mendonorkan organ yang cocok untuk transplantasi.
Mitos 2: Donor organ memutilasi tubuh
Organ dikeluarkan dengan hati-hati dari tubuh seseorang melalui operasi yang tepat. Oleh karena itu, tubuh tidak dimutilasi. Kadang-kadang bahkan organ palsu dimasukkan untuk memastikan tidak ada perbedaan dalam tubuh orang yang sudah meninggal. Setelah donasi mata, mata buatan dimasukkan dan kelopak mata ditutup, sedangkan pada donasi tulang, batang dimasukkan dimana tulang diambil.
Mitos 3: Dokter mungkin tidak berusaha menyelamatkan hidup Anda
Orang-orang takut mendonor organ karena mereka mengira jika mereka harus dirawat di rumah sakit karena kecelakaan atau penyakit, dokter mungkin tidak akan berusaha menyelamatkan hidup mereka jika mereka tahu bahwa mereka adalah pendonor organ. SALAH! Staf medis akan melakukan segalanya untuk menyelamatkan hidup Anda. Seseorang harus menggunakan ventilator dan dinyatakan mati otak untuk menyumbangkan organ.
Mitos 4: Keluarga Anda akan dikenakan biaya jika Anda mendonor
Kesalahpahaman ini jauh dari kebenaran. Keluarga pendonor organ tidak pernah dipungut biaya sepeser pun untuk prosesnya, jadi Anda tidak perlu khawatir. Satu-satunya tagihan yang mungkin mereka bayarkan adalah proses medis terakhir untuk menyelamatkan hidup Anda. Namun, biaya donasi organ hanya ditanggung oleh penerima organ tersebut yaitu penerima transplantasi.
Mitos 5: Donor organ bertentangan dengan agama
Semua agama besar di seluruh dunia mengizinkan donasi organ dan menyerahkannya pada pilihan pribadi seseorang. Agama-agama tersebut tidak hanya mendukung, tetapi juga menganjurkannya sebagai tindakan kasih sayang dan kebaikan. Meskipun demikian, jika Anda masih ragu dengan keyakinan agama Anda, Anda harus menghubungi pemuka agama Anda untuk mencari kejelasan tentang donasi organ.