Cara memulai percakapan dengan orang asing
Memulai percakapan dengan orang baru bisa jadi mengintimidasi, tetapi ini adalah keterampilan yang patut dikembangkan. Entah Anda sedang berada di networking event, pertemuan sosial, atau bahkan hanya sedang mengantri, memulai percakapan dengan orang asing dapat membuka pintu ke koneksi baru, minat yang sama, dan peluang yang tidak terduga. Selain itu, ini adalah pintu gerbang untuk membangun rasa memiliki di dunia yang sepi ini.
Mulailah dengan pujian
Pujian adalah cara yang kuat untuk memproyeksikan hal yang positif. Meskipun mungkin terasa canggung jika Anda tidak terbiasa memberikannya, memberikan pujian dapat dengan cepat meredakan ketegangan atau kegelisahan yang mungkin ada. Misalnya, Anda dapat mengatakan, "Energi positif Anda benar-benar menular," "Saya perhatikan, Anda memiliki selera musik yang bagus," atau, "Perhatian Anda terhadap detail dalam proyek-proyek Anda luar biasa."
Perkenalkan diri Anda
Untuk memulai percakapan, perkenalkan diri Anda, bagikan gambaran singkat tentang latar belakang Anda, dan ulurkan jabat tangan yang ramah. Pendekatan ini cocok ketika ingin mencairkan suasana di awal. Misalnya, katakan, "Hai, saya Arjun. Saya seorang pengembang perangkat lunak di [perusahaan]." Hal ini akan membuat suasana menjadi profesional dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama, menyiapkan panggung untuk percakapan lebih lanjut.
Buatlah lelucon ringan
Tunggu saat yang tepat, seperti ketika orang-orang sedang makan bersama. Perkenalkan diri Anda dengan sopan dan tanyakan apakah boleh bergabung. Cairkan suasana dengan lelucon yang ringan dan bersahabat. Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Bolehkah saya bergabung? Saya berjanji tidak akan mencuri kentang goreng Anda." Dan jika Anda semua tertawa, Anda akan memulai percakapan dengan baik.
Pertanyaan tindak lanjut
Setelah Anda memulai percakapan, tantangan berikutnya adalah mempertahankannya. Kuncinya terletak pada mendengarkan secara aktif untuk mencari isyarat seperti kata kunci, fakta, opini, perasaan, dan terutama informasi spontan. Misalnya, jika mereka berbicara tentang perjalanan mereka baru-baru ini, Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti, "Bagaimana tempat yang Anda kunjungi?" Hal ini menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan tertarik dengan apa yang mereka katakan.
Ajukan pertanyaan terbuka
Ajukan pertanyaan yang membutuhkan lebih dari sekadar jawaban "ya" atau "tidak". Anda bisa bertanya kepada seseorang di taman, sesama pelajar, atau seseorang yang Anda temui dalam perjalanan kereta api. Contohnya, jika Anda mengobrol dengan sesama peserta di sebuah lokakarya, Anda bisa bertanya, "Apa yang membuat Anda tertarik dengan topik ini?" Hal ini menunjukkan keingintahuan Anda dan membantu percakapan berlangsung secara alami.