5 cara meningkatkan kepercayaan diri anak
Anak-anak mendapatkan kepercayaan diri dan meyakini kemampuan mereka dengan mencapai tujuan tertentu secara mandiri. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memotivasi anak-anak agar mencoba hal-hal baru dan mendukung mereka saat mencoba menghadapi aktivitas yang sulit. Anak yang percaya diri yakin dengan kemampuannya dan menantang dirinya dalam berbagai situasi tanpa rasa takut. Begini caranya supaya Anda bisa berkontribusi membuat anak percaya diri sepanjang hidup
Hargai usaha anak
Selaku orang tua, kita perlu menghargai upaya anak, terlepas dari keberhasilan atau kegagalannya. Jangan membuat anak berkecil hati atau merasa malu jika dia gagal mencapai tujuan tertentu. Beri tahu anak bahwa yang terpenting adalah usahanya. Sikap ini akan membuat anak terus berusaha keras dan mendorongnya tetap termotivasi sehingga turut mengembangkan kepercayaan diri yang lebih besar.
Biarkan anak memecahkan masalah secara mandiri
Bagi orang tua, membantu anak-anak yang terjebak dalam situasi sulit adalah hal wajar. Tetapi membantu anak-anak setiap kali mendapat tantangan akan membuat mereka merasa kurang mampu. Anak tidak akan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri. Jadi, biarkan anak kita mempelajari masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
Dorong anak mencoba hal-hal baru
Anak membutuhkan dorongan kita untuk memperluas wawasan selain menghargai hal yang sudah dia kuasai. Jadi, biarkan anak keluar dari zona nyamannya dan mengambil tantangan baru yang bisa membantu membangun kepercayaan diri yang lebih tinggi. Mempelajari keterampilan baru akan membantu anak mampu mengatasi situasi yang tiba-tiba dia alami. Bimbing anak dan berikan pujian atas usahanya.
Berikan tugas yang sesuai usianya
Ketika kita meangandalkan anak-anak untuk berkontribusi pada tugas yang sesuai usianya, mereka merasa lebih percaya diri, berguna, dekat, dan dihargai. Kita dapat memberikan beberapa tanggung jawab atau tugas kecil seperti merapikan tempat tidur, mencuci piring, mengatur mainan, melipat pakaian, dan menata meja. Di dalam kelas, anak dapat berinisiatif menyirami tanaman, mendekorasi ruang kelas, dan sejenisnya. Tindakan ini akan membuat anak bertanggung jawab.
Biarkan anak belajar dari kesalahan
Kita semua berbuat kesalahan dan belajar dari kesalahan itu. Jadi, setiap kali anak kita berputus asa karena kesalahan yang dilakukannya, beri tahu bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Anak-anak tumbuh dan berkembang dari kesalahan mereka. Biarkan anak-anak kita belajar dari kesalahan dan motivasi mereka untuk berbuat lebih baik di lain waktu. Kita tidak boleh marah karena kegagalan dan anak-anak kita pun harus begitu.