Cara menghadapi orang-orang toksik yang tidak bisa dihindari
Sering kali tidak mungkin menyingkirkan orang-orang yang mementingkan diri sendiri, manipulatif, menghakimi, atau benar-benar antagonis dari hidup kita. Barangkali mereka anggota keluarga, orang tua kita sendiri, atau teman yang selalu lengket. Mengelola hubungan dengan mereka sangat menantang dan membutuhkan kekuatan emosional yang besar. Berikut lima cara ampuh menghadapi orang-orang toksik ketika kita tidak bisa menghindari mereka.
Berlatih metode Grey Rock
Orang yang toksik akan mencoba melibatkan Anda dalam kekacauan hidupnya dengan mencoba mendapatkan respons emosional tertentu dari Anda. Jadi, jika sulit untuk menghindarinya secara langsung, gunakan metode Grey Rock. Dalam metode Grey Rock, kita berubah menjadi tidak menarik dan tidak terlibat sehingga orang yang toksik kehilangan minat dan akhirnya meninggalkan kita sendirian.
Perlakukan sebagaimana mereka ingin diperlakukan
Orang-orang toksik menjadi demikian karena mereka kurang kesadaran diri atau sebenarnya sangat menyadari kecenderungan apatis dan manipulatif mereka tetapi tidak mau mengubah perilaku itu. Ada pepatah "perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan," Lupakan hal tersebut. Dalam kasus orang-orang toksik, perlakukan mereka sebagaimana mereka ingin diperlakukan dengan menetapkan batasan tegas dengan mereka.
Kita tidak harus membantu mereka melalui setiap krisis
Perlu dipahami bahwa orang toksik menciptakan krisis mereka sendiri, dan mereka cukup ahli dalam hal itu. Mereka akan mencoba menarik perhatian kita untuk mendapatkan simpati, perhatian, dan dukungan. Tetapi kita tidak perlu memperhatikan mereka. Beri tahu mereka bahwa kita tidak akan menjadi bagian dari aksi belas kasih mereka dengan bersikap tidak emosional, lalai, dan acuh tak acuh terhadap krisis tersebut.
Pahami polanya
Banyak orang toksik bertindak menggunakan pola. Mereka akan tampak baik, perhatian, dan penuh kasih pada awalnya, tetapi saat mereka mendapatkan kepercayaan Anda, topeng mereka terlepas. Mereka akan melakukan tindakan toksik mereka dan kita pun merasa mandek. Akhirnya, ketika kita memutuskan untuk menjauhkan diri, mereka akan berusaha menggoda kita kembali agar tetap tinggal. Hal ini berlangsung dengan pola yang sama.
Akui kekuatan dan kelemahan diri
Ketika kita mengetahui kekurangan kita, tidak ada yang bisa menggunakannya untuk melawan kita. Orang toksik berkembang dengan menonjolkan kekurangan kita sambil meremehkan kekuatan kita. Begitulah cara mereka mendapatkan kekuatan. Setelah kita mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, kita akan dapat menghadapi kekuatan mereka. Karena dengan begitu kita akan memiliki kesadaran bahwa kekuatan kita melebihi kekurangan kita.