5 buku karya George Orwell yang tidak boleh terlewatkan
Apa ceritanya
Terkenal dengan puisi, novel, kritik sastra, dan esainya tentang isu-isu bahasa, sastra, budaya, dan politik, George Orwell salah satu penulis paling berpengaruh di abad ke-20.
Selain berjuang melawan totalitarianisme dan ketidakadilan sosial, Orwell juga dengan kritis memengaruhi pemahaman modern tentang realitas.
Berikut lima buku yang wajib dibaca karya penulis yang lahir di India dan dibesarkan di Inggris ini.
Satir politik
'Animal Farm'
Diterbitkan tahun 1945, karya klasik Orwell yang tak lekang waktu ini merupakan sindiran politik yang menyinggung korupsi kaum sosialis idealis di Uni Soviet, sistem totaliter, dan tirani Joseph Stalin.
Cerita ini mengisahkan sekelompok hewan yang dipimpin oleh babi yang memprotes eksploitasi hewan oleh manusia.
Pada akhirnya, babi itu bersikap zalim dan membangun sistem tirani seperti halnya manusia.
Fiksi distopia
'1984'
Terbit pada 1949, fiksi ilmiah bertema masyarakat dystopia ini mengangkat tema sensor, kebebasan, dan propaganda yang dijajaki melalui motif dan kontrol Big Brother.
Ceritanya tentang Winston Smith, seorang anggota Partai berpangkat rendah yang dipaksa mengikuti aturan-aturan partai Partai.
Dengan kepemimpinan Big Brother yang mengendalikan kehidupan banyak orang, Winston berniat memberontak melawan penguasa itu.
Novel autobiografi
'Homage to Catalonia'
Diterbitkan tahun 1938, novel autobiografi ini membahas pengalaman pribadi Orwell di Spanyol, ketika bertempur dalam Perang Saudara Spanyol untuk milisi POUM tentara Republik.
Mulanya, Orwell pergi ke Spanyol untuk melaporkan konflik tersebut, tetapi akhirnya menjadi sukarelawan hingga didakwa sebagai pengkhianat.
Cerita ini menunjukkan bagaimana Orwell terus berjuang mendukung kaum buruh walaupun harus mempertaruhkan nyawanya.
Korupsi
'A Clergyman's Daughter'
Terbit tahun 1935, A Clergyman's Daughter mengisahkan Dorothy Hare, putri seorang pendeta duda, yang hidupnya terguncang setelah mengalami amnesia.
Tiba-tiba, Dorothy mendapati dirinya tersesat di London tanpa tempat tinggal.
Dalam buku ini kita mengikuti perjuangan Dorothy untuk menata kembali hidupnya selagi menghadapi sejumlah masalah, termasuk ketidakadilan sosial dan korupsi.
Nostalgia dan kenangan
'Coming Up For Air'
Diterbitkan pada tahun 1939, novel ini mengangkat tema perang, perilaku masyarakat, nostalgia, ingatan, dan kehilangan.
Ceritanya tentang seorang suami, ayah, dan sales asuransi berusia 45 tahun, George Bowling yang memperkirakan pecahnya Perang Dunia I.
Dia pun melarikan diri dari kehidupan yang suram lalu mengunjungi kampung halamannya di Lower Binfield untuk menemukan perubahan yang telah terjadi pada tempat itu.