5 novel autobiografi yang membahas isu-isu sosial
Terkadang buku dapat menjadi pelarian dari masalah hidup dan membawa kita ke dunia yang berbeda. Namun, kita juga perlu membaca buku-buku yang mencerminkan realitas yang tidak ideal dan membahas isu-isu sosial besar seperti rasisme dan identitas gender, untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita. Berikut lima autobiografi yang akan memberi kita wawasan tentang isu-isu sosial di seluruh dunia.
'Born a Crime'
Karya komedian Afrika Selatan Trevor Noah, Born a Crime diterbitkan tahun 2016, berdasarkan tema rasisme. Buku tersebut berfokus pada konteks apartheid, sistem legislasi yang mendukung kebijakan segregasi terhadap warga non-kulit putih di Afrika Selatan. Ceritanya mengikuti pengalaman pribadi Noah yang tumbuh sebagai anak laki-laki tertindas dan berdarah campuran yang akhirnya memetik buah manis dari perjuangan bertahun-tahun.
'I am Malala'
Terbit tahun 2013, novel karya Malala Yousafzai ini ditulis bersama Christina Lamb, menunjukkan pentingnya hak-hak perempuan, agama, keberanian, dan pendidikan. Kisahnya mengangkat sebuah keluarga yang dihancurkan oleh terorisme dunia dan membahas bagaimana seorang ayah mendorong putrinya untuk menulis dan bersekolah. Buku itu menceritakan kembali kehidupan Malala pada usia 14 tahun yang memimpin kampanye seorang gadis atas hak-hak perempuan mengenyam pendidikan.
'Every Body Looking'
Karya Candice Iloh, novel ini berani melangkah melampaui batas-batas ekspektasi keluarga dan masyarakat. Novel tersebut mengeksplorasi perjuangan seorang wanita kulit hitam yang tumbuh di dunia yang kejam dan pelik. Fokusnya adalah Ada, putri dari wanita berdarah Afrika-Amerika dan seorang pria imigran, serta perjuangannya yang tiada henti demi menemukan tempat bagi dirinya di keluarganya sendiri dan di Amerika.
'The Weave Of My Life: A Dalit Woman's Memoirs'
Ditulis Urmila Pawar, novel ini mengangkat realitas perempuan Dalit dan kekerasan sistemik yang mereka hadapi oleh patriarki di rumah-rumah, oleh kasta atas, dan di dalam masyarakat. Pawar menceritakan kisah tiga generasi perempuan Mahar. Buku tersebut menyoroti bagaimana masyarakat telah berkembang selama bertahun-tahun tetapi masih dipengaruhi sistem kasta.
'Smritichitre: The Memoirs Of A Spirited Wife'
Karya Lakshmibai Tilak, novel autobiografi ini dimulai dengan kehidupan penuh gejolak seorang gadis muda yang lahir dalam keluarga Brahmana tahun 1868. Tilak dinikahkan pada usia 11 tahun dengan pria yang jauh lebih tua. Lakshmibai menggambarkan hubungannya yang kompleks dengan suaminya, perpindahan mereka ke agama Kristen, kepedulian terhadap masyarakat, dan pengabdian mereka satu sama lain.