Alat printer kue dadar khas India timbulkan perdebatan di Twitter
Apa ceritanya
Masih ingat printer titik-titik jadul? Nah, alat ini hadir kembali tetapi kali ini bukan mencetak kertas, tetapi kue dadar berukuran A4!
Teknologi selalu berhasil mengejutkan kita, bahkan dalam beberapa kasus membuat orang syok.
Baru-baru ini sebuah iklan yang menampilkan 'Printer Dadar' untuk panekuk khas India "dosa", menjadi viral di Twitter dan menimbulkan kontroversi di kalangan netizen.
Baca terus untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Ditonton 270 ribu kali
Iklan viral? Strategi pemasaran jitu
Seorang pengguna Twitter bernama Samantha (@NaanSamantha) belum lama ini membagikan iklan video di platform media sosial itu, isinya 'Printer Dosa' baru yang inovatif.
Video itu menampilkan penggunaan alat yang menyoroti banyak fitur dan fungsinya.
Beberapa waktu berselang, iklan tersebut mulai menuai pujian dan kritikan hingga beredar luas di Twitter.
Hingga kini, video itu sudah ditonton 270 ribu kali.
Indonesia Pos
Tonton videonya di bawah ini
Dosa printer 😳 pic.twitter.com/UYKRiYj7RK
— Samantha /சமந்தா (@NaanSamantha) August 23, 2022
Dadar ukuran A4
Kue dosa 'setipis kertas'
'Printer Dosa' tampaknya terlalu serius menanggapi keinginan orang-orang untuk makan kue dadar itu "setipis kertas".
Diluncurkan perusahaan rintisan asal Chennai bernama Evochef, alat ini "mencetak" dosa setipis kertas ukuran A4 cukup dengan menekan satu tombol.
Menawarkan kue dosa renyah dalam waktu kurang dari satu menit merupakan daya tarik utama alat itu.
Harganya 15.999 rupe atau sekitar 2,9 juta rupiah dan tersedia dalam empat varian warna.
Warganet berulah lagi
Twitter dibanjiri meme
Video tersebut sontak menjadi topik bahasan (dan candaan) bagi sejumlah pengguna Twitter.
Jika sebagian memuji konsep alat yang inovatif, sebagian lain sulit percaya bahwa ada yang menciptakan alat seperti ini.
"Bagaimana kalau adonannya tersangkut lalu kita harus mengetes fungsinya?", tanya seorang pengguna Twitter.
"Akhirnya ada printer yang bisa berfungsi walaupun kehabisan tinta biru," tambah pengguna lain.
Indonesia Pos
Simak tanggapan pengguna lain
This is useless innovation. Making dosai is not the hardest part. Preparing batter is the harder work. In Chappathi makers, the machine prepares the dough from flour so it makes sense. Here you have to make batter yourself. This is a மூட்டைப்பூச்சி கொல்லுற மெஷின்
— செந்தில் / Chenthil (@chenthil_nathan) August 18, 2022
Sisi positif
Tidak semua orang menganggap alat ini konyol
Kendati banyak yang menganggap 'Printer Dosa' lucu dan konyol, menurut beberapa orang alat ini bisa membantu.
"Jangan hanya mengkritik. Saya tinggal sendiri dan selalu membeli dosa di luar karena tidak tahu cara membuatnya dan meskipun belajar, saya mungkin tidak sempat membuatnya. Ini alat yang bagus", tulis seorang pengguna.
Simak tanggapan lain yang menarik di bawah ini.
Indonesia Pos
Bisa dipertimbangkan
Can see a use for this in most families where one person is expected to keep making dosas for the rest of the family till they’re completely satisfied before making some for themself and eating alone after everyone is done. This way everyone could eat together? 😅
— Snehal M (@thewotermallyan) August 24, 2022