Mengapa Paramount Pictures digugat atas 'Top Gun: Maverick'?
Apa ceritanya
Perjalanan sukses fenomenal Top Gun: Maverick di box office di seluruh dunia tiba-tiba mengalami masalah.
Film Tom Cruise ini telah terperosok dalam gugatan atas pelanggaran hak cipta.
Paramount Pictures digugat oleh Shosh dan Yuval Yonay, janda dan putra mendiang penulis Israel Ehud Yonay.
Tercatat, film blockbuster Top Gun (1986) mengambil cerita intinya dari artikel Yonay tahun 1983.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Artikel Yonay, yang diterbitkan pada Mei 1983 dalam California Magazine, mencatat perjalanan calon pilot di Sekolah Senjata Tempur Angkatan Laut, yang dikenal sebagai TOPGUN.
Dia juga memberi bocoran kokpit melalui beberapa gambar yang kemudian dibuat ulang dalam film-film.
Yonay mendapat pengakuan dalam Top Gun.
Top Gun: Maverick telah mencetak lebih dari 300 juta dolar di AS sejauh ini.
Komplain
'Paramount sengaja mengabaikan bahwa hak cipta dikembalikan ke keluarga ini'
Ahli waris penulis tersebut mengajukan pengaduan di pengadilan federal di California pada hari Senin, meminta kompensasi uang yang tidak ditentukan.
Keluhan itu mengatakan bahwa produser tidak lagi memegang hak atas cerita aslinya, dan meskipun demikian, menghasilkan banyak uang.
Mereka mengklaim bahwa Paramount Pictures "sengaja mengabaikan" bahwa hak cipta dikembalikan kepada mereka pada tahun 2020, sementara film tersebut baru dirilis pada Mei 2022.
Tuntutan
Keluarga Yonay menginginkan bagian dari keuntungan film ini
Keluarga tersebut menuduh Paramount "mengabaikan" undang-undang hak cipta federal. Mereka juga meminta bagian dari keuntungan Top Gun: Maverick.
Selain itu, keluarga Yonay tidak ingin Paramount mendistribusikan Maverick atau sekuel selanjutnya.
Dilaporkan, pasangan ibu dan anak itu telah mengirim surat permintaan penghentian kepada Paramount pada bulan Mei, tetapi perusahaan tersebut membantah bahwa artikel yang disebutkan di atas menginspirasi sekuel tersebut.
Klarifikasi
Paramount Pictures telah membantah semua tuduhan
Paramount telah membantah klaim keluarga Yonay dan mengatakan sekuelnya sudah "cukup selesai" pada 24 Januari 2020.
Ini adalah tanggal penghentian efektif, setelah itu hak cipta kembali ke keluarga Israel itu. Namun, keluarga mengatakan pekerjaan itu baru selesai pada 2021.
Seorang juru bicara perusahaan distribusi film ini mengatakan, "Klaim ini tidak berdasar, dan kami akan membela diri dengan sungguh-sungguh."