Netflix sangkal permintaan kerajaan Inggris untuk melabeli 'The Crown' fiksi
Raksasa streaming Netflix enggan menjatuhkan pamor salah satu drama periodenya yang paling kontroversial, The Crown, dengan menolak menambahkan label fiksi pada drama itu. Perkembangan ini muncul di tengah debat panas di internet mengenai sejumlah peristiwa yang digambarkan dalam acara tersebut, yang didasarkan pada keluarga kerajaan Inggris dan menceritakan perebutan kekuasaan Ratu Elizabeth II. Terlebih lagi, Season 4 acara itu sudah dirilis saat ini.
Season 4 menampilkan kehidupan pernikahan Pangeran Charles dan Diana yang getir
Season keempat drama ini menampilkan berbagai peristiwa penting dari tahun 1977 hingga 1990, termasuk kehidupan pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana yang getir. Jadi, tentu saja, acara ini menerobos batas kontroversi, sehingga memaksa para petinggi keluarga kerajaan Inggris untuk menyatakan kekecewaan mereka dengan cara acara itu menampilkan kisah mereka sebagaimana yang diberitakan. Tetapi Netflix kini sudah angkat bicara.
Balasan Netflix dilontarkan setelah Sekretaris kebudayaan mengirim surat kepada mereka
Respons raksasa streaming tersebut dilayangkan setelah Sekretaris Kebudayaan Inggris Oliver Dowden menghubungi mereka secara pribadi selepas dirinya diwawancarai oleh Daily Mail ketika The Crown disinggung dalam diskusi. Dalam wawancara itu, Dowden menyatakan kekhawatirannya mengenai penggambaran fakta oleh acara tersebut dan merasa waswas bahwa "generasi penonton yang tidak melalui peristiwa-peristiwa ini dapat menyangka fiksi sebagai fakta."
"Tidak ada rencana dan tidak merasa perlu menambahkan sanggahan"
Dowden menambahkan bahwa dia akan menulis surat kepada Netflix untuk meminta mereka mencantumkan sanggahan. Dan dia pun sudah melakukannya, sehingga mendorong platform itu untuk memberi penjelasan. "Kami selalu menampilkan The Crown sebagai drama...kami sangat yakin pelanggan memahaminya sebagai karya fiksi yang secara luas didasarkan pada peristiwa bersejarah. Karena itu kami tidak ada rencana—dan merasa tidak perlu—menambahkan sanggahan," ujar juru bicara Netflix.