#TheBoyAndTheHeron Karya Hayao Miyazaki Akan Tayang Perdana Di Festival Film Internasional Toronto
Sebelum debut teatrikalnya di Jepang, sangat sedikit informasi yang diketahui tentang The Boy and the Heron yang disutradarai oleh tokoh animasi Jepang, Hayao Miyazaki. Namun, film tersebut kini menjadi pusat perhatian berkat strategi pemasarannya yang tidak konvensional. Dengan penayangan perdananya di seluruh dunia dalam waktu dekat di Festival Film Internasional Toronto pada tanggal 7 September, kami menyelidiki alasan di balik gebrakan besar terkait film ini.
Catatan Rekor 'The Boy and the Heron'
Sesuai lnsiran dari Deadline, The Boy and the Heron—film pembukaan untuk ajang TIFF—telah memecahkan rekor penjualan! Selanjutnya, pada tanggal 22 September, film tersebut dijadwalkan untuk ditayangkan perdana di Eropa pada Festival San Sebastian ke-71—menandai keempat kalinya sebuah film karya kreator film Jepang tersebut dipamerkan di festival ini. Secara catatan, ini adalah pertama kalinya karya Miyazaki diikutsertakan dalam Seleksi Resmi San Sebastian.
Bagaimana Nama Miyazaki Menjadi Tidak Bisa Dipisahkan Dari Dunia Animasi
Miyazaki memulai karirnya dengan Toei Animation pada tahun 1963, dan ia membuat debut penyutradaraannya dengan film animasi The Castle of Cagliostro pada tahun 1979. Kejayaan datang tanpa henti dari film-film terlarisnya meninggalkan kesan yang tak terhapuskan di hati para penonton. Dia akhirnya menjadi identik dengan dunia animasi Jepang. Beberapa film terkenalnya lainnya adalah My Neighbor Totoro dan film pemenang Academy Award, Spirited Away.
Film Terakhir Miyazaki Dirilis Tanpa Trailer
Sebelum The Boy and the Heron dirilis di bioskop Jepang pada tanggal 14 Juli, Studio Ghibli milik Miyazaki mengumumkan niatnya untuk menjaga kerahasiaan informasi terkait film ini. Tidak ada gambar, trailer, sinopsis, atau iklan yang diungkapkan kepada publik. Kini, menjelang penayangan perdananya di TIFF, studio tersebut juga telah memberikan gambaran sekilas tentang film tersebut dengan mengungkap serangkaian gambar diam.
Alur Cerita 'The Boy and the Heron'
Ditulis dan disutradarai oleh Miyazaki, judul film Jepang ini mengambil inspirasi dari novel Genzaburo Yoshino, Kimitachi wa dō ikiru ka (1937). Film ini mengikuti pengembaraan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, Mahito Maki (Soma Santoki), saat ia memulai perjalanan petualangan ditemani oleh seekor bangau abu-abu yang dapat berbicara. Film ini dilaporkan menggali tema-tema seperti perang, persahabatan, kesenjangan sosial-ekonomi, dan esensi kemanusiaan.
Upaya Pemasaran Minimalis Yang Dilakukan Miyazaki Membuahkan Hasil
Sebagai salah satu pembuat film yang luar biasa, Miyazaki memiliki kemampuan untuk menarik perhatian penonton. Fakta ini terbukti ketika film tersebut melampaui angka ¥5 miliar di box office Jepang, dan kabarnya mencapai prestasi ini setelah rilis akhir pekan keempat. Namun, meskipun mencapai tonggak sejarah ini, film ini dilaporkan masih tertinggal di belakang capaian box office dari film Miyazaki sebelumnya, The Wind Rises (2011).