'The Breadwinner' di Netflix—kisah keberanian melawan kengerian manusia
Film animasi tahun 2017 The Breadwinner, yang merujuk pada novel terlaris karya Deborah Ellis, menggebrak dunia tidak hanya dengan satu hentakan. Tayang di Netflix, film ini menyuguhkan penceritaan yang kuat tentang seorang gadis muda sebagai "pahlawan" dan menunjukkan tema-tema seperti keberanian yang tak tergoyahkan, kepahlawanan, dan kemenangan di tengah rintangan yang tidak dapat diatasi. Berlatar di daerah Afghanistan yang mengerikan, film ini menggerakkan dan sangat menggugah jiwa Anda.
Tentang apakah film ini?
Film ini berkisah tentang "pencari nafkah" Bernama Parvana, seorang gadis kecil yang mendapati dirinya berjuang di bawah beban tanggung jawab yang sangat besar ketika ayahnya dipenjara secara tidak sah oleh pihak berwenang. Karena Taliban tidak mengizinkan wanita untuk bekerja, dia memotong rambutnya dan menjadi dewasa dalam semalam untuk menyiapkan makanan di atas meja. Tabir "kesopanan" nya terlepas, dan topi keberanian muncul.
Parvana terpaksa menjadi dewasa dalam semalam, dan mengkhianati masa kecilnya
Salah satu aspek yang paling mencolok dari The Breadwinner adalah bagaimana Parvana berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan masa kecilnya bagaimanapun caranya, tetapi secara tragis dia tidak dapat melakukannya. Ayahnya menjual barang-barang milik keluarganya dengan harga yang sangat murah — sungguh mengejutkan untuk menyadari bahwa dia menjual barang-barang kenangan mereka. Jantungnya berdebar saat dia melihat gaunnya yang berkilauan—yang tidak pernah dia kenakan, dan tidak akan pernah dia kenakan.
Dunia fiksi yang sayangnya mencerminkan dunia kita sendiri
Lokasi ceritanya berlatar di Afghanistan, sebuah pengingat akan kenyataan kejam yang dihadapi negara ini dan bagaimana hal itu memengaruhi pria dan wanita dengan cara yang sangat berbeda. Sementara ayah Parvana kehilangan kakinya di Perang Soviet-Afghanistan, dia, ibunya, dan saudara perempuannya dengan enggan menjadi tulang punggung keluarga, namun mereka bahkan tidak bisa keluar dari rumah tanpa didamping laki-laki.
Adegan pertama menandakan tema gelap dan muram
Film yang dinominasikan masuk Academy Award ini dibuka dengan suara kekacauan dan hiruk pikuk tak berujung, sebuah tanda bagaimana film itu akan berubah: tanpa kedamaian atau harmoni, hanya kematian, kekecewaan, kehancuran, dan kesengsaraan. Dari adegan pertama, perasaan yang sangat meresahkan merayap masuk, yang tidak hilang di sebagian besar adegan film ini. Hal ini juga mencerminkan kenyataan yang sangat mengganggu di Afghanistan saat ini.
Kisah Parvana menjadi metafora bagi beberapa orang lain seperti dirinya
Parvana menjadi mikrokosmos bagi beberapa gadis lain seperti dia, tidak hanya di Afghanistan tetapi di seluruh dunia, sebagai seseorang yang sarat ambisi dan hidupnya tertusuk duri dan ditempatkan dengan cermat oleh keadaan dan masyarakat sekitarnya. Namun, sangat memuaskan bagaimana dia merongrong peran lintas gender dan menjadi "pria" di rumahnya— tanggung jawab, kepahlawanan, dan keberanian, bagaimanapun juga, tidak pernah ditentukan hanya oleh satu jenis kelamin.
Tonton film di Netflix hari ini
Dalam waktu kurang dari dua jam, The Breadwinner merasuk kedalam jiwa tanpa berkhotbah panjang dan sangat efektif tanpa berlebihan. Film yang mendalam ini mengundang Anda ke dunianya sejak awal, dan Anda mulai mendukung Parvana bahkan sebelum menyadarinya. Dengan akhir film yang sangat optimis, dipastikan Anda akan terbawa suasana. Akhirnya, matahari sering bersinar terang, dan kisah Parvana adalah pengingat yang mulia akan hal tersebut.