Layanan streaming kuasai tahun lalu, sedangkan gedung bioskop rugi besar
Pada tahun 2020, gedung-gedung bioskop mendapat pukulan telak, akibat pandemi COVID-19. Aturan keselamatan yang diterapkan mengharuskan pemilik bioskop untuk tutup nyaris sepanjang tahun. Ketika sebagian akhirnya dibuka kembali, orang-orang terlalu takut untuk keluar rumah, memenuhi bioskop, dan berinteraksi. Di situlah alternatif muncul dan mulai menguasai bisnis.
Saham di Wall Street cerminkan penderitaan perusahaan bioskop
Saham di Wall Street menunjukkan masa depan yang sangat suram bagi sejumlah merek distribusi bioskop teratas di dunia seperti Cinemark, Cineworld, dan AMC Theatres. Hingga 30 Desember 2020, saham AMC Theatres, yang mungkin akan segera kekurangan dana, anjlok 67% menjadi $2,15 sedangkan saham AMC Networks turun 12% ke $35,47. Demikian halnya, harga saham Cinemark merosot 48,7% jadi $17,78.
Respons vaksin: Cineworld bisa jadi buka Maret tahun ini
Saham Cineworld, yang menutup kegiatan operasional di AS dan Inggris pada 7 Oktober, jatuh 70% menjadi $1,20. Perusahaan itu telah mengumumkan bakal buka kembali pada kuartal pertama 2021 menanggapi kehadiran vaksin COVID-19 yang lebih awal. Dalam pernyataan terbaru mereka sebagai respons atas jadwal film WB tahun 2021, Cineworld berharap ada "kesepakatan tentang waktu dan aturan yang tepat."
Platform streaming babat rilis besar, kuasai total 2020
Perlu diketahui bahwa kendati bioskop ditutup, penonton masih bisa menyaksikan rilis-rilis baru. Caranya? Hadirlah platform streaming. Sinema menarik seperti Unhinged yang dibintangi Russel Crowe sudah masuk ke Zeeplex setelah tayang sebentar di bioskop saat pandemi, sedangkan film George Clooney The Midnight Sky dan Ma Rainey's Black Bottom yang diperankan Viola Davis merupakan produksi Netflix. Untuk lebih memahami dominasi mereka tahun ini, periksalah harga saham perusahaan-perusahaan yang melambung tinggi itu.
Harga saham layanan streaming yang melejit buktikan dominasi mereka tahun ini
Saham Netflix menanjak 61,3% pada 30 Desember, sementara saham merek perangkat keras untuk streaming digital Roku dan layanan streaming musik Spotify melambung masing-masing 143% dan 108% ke $338,74 dan $319,35. Harga saham Walt Disney Co., dengan melejitnya layanan streaming Disney+ yang awalnya biasa saja pada November 2019 menjadi 73,7 juta pelanggan hingga kuartal empat 2020, naik 24,3% jadi $181,75.
'Tidak ada perang streaming, sejauh ini streaming jalan berdampingan dan tumbuh bersama'
"Alih-alih perang streaming, sejauh ini streaming jalan berdampingan dan tumbuh bersama," ujar Dritan Nesho, kepala eksekutif HarrisX, perusahaan riset pasar, kala menyoroti Disney+, pemain relatif baru yang berkembang pesat tanpa merebut pangsa yang dinikmati para pemain berpengalaman seperti Netflix dan Hulu.